7 Orang Tewas dalam Kecelakaan Mobil di China

Sebanyak tujuh orang tewas dalam insiden kecelakaan tunggal yang menimpa mobil van di Kabupaten Junlian, Provinsi Sichuan.

oleh Siti Khotimah diperbarui 06 Apr 2019, 19:01 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2019, 19:01 WIB
Ilustrasi Kecelakaan 4
Ilustrasi Kecelakaan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Beijing - Sebuah mobil van mengalami kecelakaan tunggal di China pada Jumat, 5 April 2019 siang waktu setempat. Sebanyak tujuh penumpang mobil dinyatakan tewas.

Kecelakaan lalu lintas itu terjadi di Desa jinkie, Kabupaten Junlian, Provinsi Sichuan, wilayah barat daya China. Adapun waktu insiden bersamaan dengan libur Qingming yang merupakan momentum bagi warga setempat untuk berziarah makam leluhur.

Awalnya, jumlah korban meninggal di lokasi kejadian sebanyak tiga orang, melansir kantor berita Antara pada Sabtu (6/4/2019). Empat lainnya awalnya mengalami luka-luka. Namun, mereka dinyatakan tewas saat dalam perawatan di rumah sakit sebagaimana laporan media resmi China.

Sumber anonim dari Dinas Publikasi Kabupaten Junlian telah mengonfirmasi bahwa pengemudi van turut meninggal akibat tragedi nahas tersebut.

Perlu diketahui, mobil tersebut berkapasitas sembilan tempat duduk yang mengangkut sepuluh orang yang masih memiliki hubungan kekerabatan dan pertemanan.

Saat ini, ketiga penumpang lainnya masih dalam perawatan medis, dengan penyelidikan tengah dilakukan oleh petugas yang berwajib.

Bukan Kali Pertama

Ilustrasi Kecelakaan Mobil
Ilustrasi Kecelakaan Mobil (iStockPhoto)

Insiden kecelakaan mobil relatif sering terjadi di China. Beberapa waktu lalu, sebuah mobil menabrak kerumunan anak-anak di luar sekolah dasar di timur laut China. Lima orang tewas dan 18 lainnya terluka, kata seorang juru bicara pemerintah setempat.

"Sopir itu diamankan oleh polisi, beberapa saat setelah kecelakaan yang terjadi sekitar tengah hari di kota pesisir Huludao," juru bicara pemerintah Distrik Jianchang, yang menolak menyebut nama sebagai standar birokrasi China.

Dikutip dari NBC News pada Jumat, 23 November 2018, dia menggambarkan insiden yang terjadi di pinggiran kota itu sebagai "kecelakaan lalu lintas besar", dan penyebabnya sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

Stasiun televisi nasional China, CCTV, melaporkan seluruh korban tewas adalah siswa sekolah dasar setempat. Adapun korban luka --dua di antaranya anak-anak-- terdiri dari beberapa orang tua murid, petugas keamanan, dan pejalan kaki yang kebetulan melintas.

Rekaman kamera pengawas menunjukkan sekelompok anak tengah berbaris menyeberang jalan ketika sebuah mobil tiba-tiba datang dengan kecepatan tinggi, yang kemudian tiba-tiba membanting setir ke arah kerumunan di depan sekolah dasar.

Tidak jelas apakah kecelakaan itu adalah serangan yang disengaja atau apakah sopir membanting setir untuk menghindari rintangan di depannya.

Wang Mingkuan, seorang juru masak di restoran mie terdekat, mengatakan dia sedang membuat makanan ketika kecelakaan itu terjadi.

"Saya berlari keluar dan melihat sekitar belasan anak-anak tergeletak di jalan, beberapa di antaranya berdarah, (berusia) sekitar 7 atau 8 tahun. Dua atau tiga di antaranya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan," rinci Wang kepada kepada kantor berita Associated Press.

Serangan mematikan lainnya turut terjadi di banyak sekolah, termasuk beberapa pada 2010 yang membuat hampir 20 anak tewas.

Hal itu mendorong tanggapan dari pejabat pemerintah yang mendesak setiap sekolah meningkatkan keamanannya.

Namun, pada bulan Juni, seorang pria menggunakan pisau dapur untuk menyerang tiga bocah laki-laki dan seorang ibu di dekat sekolah di Shanghai. Serangan tersebut menyebabkan dua anak tewas di tempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya