LSM Prancis Bantu Pemulihan Masyarakat Sulawesi Tengah Pasca-Tsunami

Kontribusi ini adalah bagian dari pendanaan khusus yang didedikasikan oleh AFD untuk situasi setelah bencana tsunami di Sulawesi Tengah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Mei 2019, 16:12 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2019, 16:12 WIB
Kontribusi ini adalah bagian dari pendanaan khusus yang didedikasikan oleh AFD untuk situasi setelah bencana tsunami di Sulawesi Tengah (Kedutaan Besar Prancis)
Kontribusi ini adalah bagian dari pendanaan khusus yang didedikasikan oleh AFD untuk situasi setelah bencana tsunami di Sulawesi Tengah (Kedutaan Besar Prancis)

Liputan6.com, Palu - French Development Agency (AFD) memberikan kontribusi 1 juta Euro kepada CCFD-Terre Solidaire untuk memperkuat pertahanan masyarakat pesisir di sekitar Kota Palu. Perjanjian ini ditandatangani hari ini oleh AFD dan CCFD di hadapan Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan Timor Leste Jean-Charles Berthonnet, Anggota Parlemen Prancis Anne Gennetet dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.

Kontribusi ini adalah bagian dari pendanaan khusus yang didedikasikan oleh AFD untuk situasi setelah krisis, demikian keterangan pers yang diterima oleh Liputan6.com pada Senin (13/5/2019).

Pada September 2018, gempa bumi berskala 7,4 skala Richter dan tsunami telah menghancurkan bagian utara Donggala dan barat laut Palu di Sulawesi Tengah, lebih dari 2.000 orang tewas, 12.500 orang terluka, dan setidaknya 1.300 dilaporkan hilang. Sekitar 68.000 rumah rusak dan 78 bangunan komersial dan 265 sekolah hancur. Nelayan rakyat kehilangan lebih dari 7.000 kapal penangkap ikan dan dengan demikian mata pencaharian mereka.

"Prancis telah menanggapi dengan cepat setelah terjadinya tsunami dan gempa bumi dahsyat dengan memberikan bantuan kemanusiaan: 40 petugas keamanan sipil dan 2 unit pengolahan air telah dikerahkan di Palu. Delapan bulan kemudian, saya senang bahwa AFD, badan pembangunan kami, dan CCFD Terre-solidaire, sebuah LSM Prancis, dimobilisasi untuk mendukung pemulihan ekonomi lokal: 650 kapal akan diberikan kepada nelayan lokal yang kehilangan segalanya," kata Duta Besar Berthonnet.

Anne Gennetet, anggota Parlemen Prancis, kagum atas solidaritas antara rakyat Prancis dan rakyat Indonesia setelah peristiwa dramatis tahun 2018 dan menghargai proyek tersebut yang merupakan hasil dari kerjasama antara CCFD dan KIARA, LSM Indonesia sebagai tanda baru solidaritas ini.

Dalam kemitraan dengan CCFD, kontribusi ini akan memberikan dana kepada KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan) mitra pelaksana, untuk memulihkan alat-alat produksi beberapa komunitas pesisir yang hanya hidup dari mencari ikan di laut, dan untuk memperkuat ekonomi lokal melalui pendekatan yang lebih global dan inklusif yang berbasis di masyarakat.

Kapal Untuk Para Nelayan

Kontribusi ini adalah bagian dari pendanaan khusus yang didedikasikan oleh AFD untuk situasi setelah bencana tsunami di Sulawesi Tengah (Kedutaan Besar Prancis)
Kontribusi ini adalah bagian dari pendanaan khusus yang didedikasikan oleh AFD untuk situasi setelah bencana tsunami di Sulawesi Tengah (Kedutaan Besar Prancis)

650 kapal yang dilengkapi peralatan direncanakan untuk didistribusikan kepada para nelayan dan kelompok-kelompok yang kehilangan kapal dan alat tangkap mereka setelah tsunami.

Longki Djanggola, Gubernur Sulawesi Tengah, menyoroti bahwa "Fase kemanusiaan telah berakhir dan kitasekarang perlu pulih sepenuhnya dari tsunami dan gempa bumi. Saya sangat senang bahwa LSM Prancis danLSM Indonesia dapat dibiayai oleh Badan Pembangunan Prancis untuk mendukung pemulihan ekonomi pesisir."

Proyek ini juga akan meningkatkan kesadaran tentang cara-cara ekologis untuk mengurangi dampak tsunami. Berbagai jenis bakau akan ditanam untuk masing-masing desa yang ditargetkan sesuai dengan spesifikasi lingkungannya untuk memastikan perlindungan alami masyarakat pesisir. Setidaknya 100.000 pohon akan ditanam di delapan desa yang ditargetkan.

Daniel, Presiden Serikat Nelayan Teluk Palu (SNTPE) mengingatkan kepada Emmanuel Baudran, Direktur AFD untuk Indonesia, Nicolaas Ahmad Heeren, CCFD bagian Koordinator Kemitraan untuk Indonesia dan Timor Leste, dan kepada Susan Gui Herawati, Sekretaris Jenderal KIARA, bahwa "Laut kehidupanku, Perahu Rumahku".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya