Liputan6.com, Amsterdam - Sekar Alit dan Komunitas Tari dan Budaya Dwi Bumi pada Sabtu, 29 Juni 2019, di Kota Amstelveen, Belanda menyelenggarakan Balinese Gamelan Festival.
Tahun ini acara tersebut mengajak partisipasi lima kelompok Bali Gamelan terkemuka dari Belanda yakni: Swara Santi (Amstelveen), Mudrasvara (Amstelveen), Gong Tirta (Amsterdam), Sekar Alit (Leiden), Semara Gita (Den Haag), dan Saling Asah dari Belgia.
Advertisement
Pemilihan nama Balinese Gamelan Festival merujuk kepada berbagai alat musik gamelan Bali yang digunakan selama festival berlangsung. Event tersebut merupakan kelanjutan dari gelaran tahunan Bali Gamelan yang pertama kali diadakan pada tahun 2017.
Suara khas gamelan Bali yang meriah dan menghentak, gemulai para penari yang sangat atraktif mengikuti irama gamelan, juga kostum yang megah dan aneka topeng para penari yang warna-warni, memukau ratusan penonton yang berkumpul di sekolah Hermann Wesselink.
Festival semakin meriah dengan kehadiran Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, yang membawakan Tarian Topeng Keras.
Tarian yang juga disebut Tari Topeng Tua ini merupakan bagian dari tari tradisional Bali yang dipentaskan dalam upacara keagamaan atau untuk sekedar pertunjukan hiburan.
Tari ini menggambarkan keagresifan dan watak keras seorang ksatria tua yang masih ingin melakukan banyak hal, namun tubuhnya tidak mendukungnya lagi.
Dubes Puja selama ini secara aktif mendukung festival tersebut, dengan berpartisipasi langsung membawakan tarian khas Bali. Sedangkan untuk penampilan kali ini adalah penampilan terakhirnya. Demikian seperti keterangan tertulis KBRI Den Haag yang diterima Liputan6.com pada Senin, 1 Juli 2019.
Penampilan para pendukung acara yang atraktif dan sangat menghibur merupakan gabungan dari warga Bali yang bermukim di Belanda dan penduduk setempat, menjadikan Balinese Gamelan Festival mempunyai nilai lebih.
Festival Gamelan Bali merupakan wujud kecintaan dari WNI yang ada di Belanda, khususnya orang Bali, dalam memperkenalkan sekaligus mempromosikan keindahan dan keberagaman budaya Pulau Dewata.
Acara juga diharapkan dapat mendorong peningkatan angka wisatawan asing yang datang berwisata ke Bali.