Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Jair Bolsonaro, pada Kamis 11 Juli 2019, mencalonkan putranya Eduardo sebagai kandidat duta besar untuk Amerika Serikat (AS), menggarisbawahi peran keluarganya yang berpengaruh dalam diplomasi dan politik negara itu.
Eduardo Bolsonaro, yang merupakan anggota kongres federal Brasil, mengatakan kepada wartawan secara terpisah bahwa ia akan menerima peran itu jika dicalonkan.
Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (12/7/2019), sang ayah mengatakan sebelumnya bahwa pengangkatan duta besar untuk AS akan melibatkan partisipasi putranya.
Advertisement
Baca Juga
"Jika itu adalah misi yang diberikan oleh presiden, saya akan menerimanya," kata Eduardo Bolsonaro kepada wartawan, seraya menambahkan dia siap untuk mengundurkan diri dari Kongres jika benar ditunjuk.
Dia menambahkan nominasi pamungkas masih tergantung pada percakapan dengan sang ayah dan Menteri Luar Negeri Ernesto Araujo.
Penunjukan perlu disetujui oleh Komite Hubungan Luar Negeri Senat Brasil sebelum lolos ke majelis tinggi untuk konfirmasi.
Adapun duta besar Brasil untuk AS sebelumnya akan resmi pensiun pada bulan April 2020.
Terinspirasi Donald Trump
Presiden sayap kanan Brasil, yang mengatakan kampanyenya tahun lalu diilhami oleh Presiden AS Donald Trump, telah membuat tawaran ramah kepada pemimpin Amerika, dan menggunakan anggota keluarga yang sama sebagai penasihat resmi.
Putra tertua Bolsonaro, Flavio, memajukan agenda sosial konservatifnya sebagai senator.
Carlos Bolsonaro, putra lain dari presiden yang menjabat sebagai anggota dewan kota Rio de Janeiro, telah mengambil peran dalam komunikasi media sosial ayahnya. Dia memicu kontroversi dengan menyerang anggota kabinet Brasil.
Eduardo Bolsonaro, anak ketiga dari empat putra presiden dan seorang putri dari tiga pernikahannya, telah menasihati sang ayah tentang urusan luar negeri Brasil.
Advertisement
Dekat dengan Pemerintahan Brasil
Setelah pemilihan ayahnya sebagai Presiden Brasil pada Oktober tahun lalu, Eduardo Bolsonaro adalah salah satu utusan pertama pemerintahannya ke Washington, di mana ia bertemu dengan menantu dan penasihat Trump, Jared Kushner, dan terlihat mengenakan topi bertuliskan "Trump 2020".
Mantan penasihat Trump, Steve Bannon, menjadikan putra termuda Bolsonaro itu sebagai pemimpin Amerika Latin untuk organisasi nasionalis sayap kanannya, The Movement.
Selama kunjungan pemimpin Brasil ke Gedung Putih pada bulan Maret, Trump menumpahkan pujian pada Eduardo Bolsonaro, yang duduk oleh ayahnya selama sesi bincang Ruang Oval, sementara menteri luar negeri Brasil dan duta besar di Washington tidak terlihat.