Liputan6.com, Kathmandu - 17 orang dilaporkan tewas akibat hujan muson yang lebat mengguyur sebagian wilayah Nepal pada Jumat 12 Juli 2019.
Hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik, demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Sabtu (13/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Di negara tetangga, India timur laut, hujan muson juga menyebabkan kematian 11 orang di negara bagian Assam dan lima lainnya di Arunachal Pradesh, kata para pejabat lokal.
Hujan lebat yang turun sejak hari Kamis melanda beberapa distrik di Nepal, terutama di wilayah timur dan selatan negara itu.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh polisi Nepal, tujuh orang mengalami luka dan tujuh lainnya dilaporkan hilang.
Selain itu, tiga orang tewas terbunuh akibat tertimpa sebuah tembok yang runtuh di ibu kota Kathmandu.
Berusaha Selamatkan Sebanyak Mungkin Orang
Salah seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Nepal, Umakanta Adhikari, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pemerintah dan otoritas setempat terus berupaya menyelamatkan sebanyak mungkin orang, dan membawa mereka ke tempat aman.
"Helikopter disiagakan untuk beberapa hari ke depan," lanjut Adhikari.
Departemen cuaca Nepal memperingatkan pada hari Kamis, bahwa hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut selama dua hari ke depan.
Masyarakat setempat diimbau untuk tetap waspada dan sebisa mungkin menghindari area cekungan dan tepi bukit.
Advertisement
Bencana Banjir yang Terulang
Tahun lalu, hampir 150 orang meninggal selama musim hujan, yang bisanya dimulai pada akhir Juni dan berakhir Agustus.
Di negara bagian Assam di India timur laut, banjir akibat hujan muson kini telah menggenangi 21 distrik, yang memengaruhi ribuan distrik, kata para pejabat lokal.
Sementara di Bangladesh, berbagai kelompok bantuan membagikan ransum kepada pengungsi Rohingya di wilayah tenggara negara tersebut.
Kegiatan ini merupakan bagian dari misi Program Pangan Dunia PBB dalam menghadapi dampak hujan muson, yang sejauh ini telah merenggut nyawa dua orang anak.