AS: Iran Uji Coba Peluncuran Rudal Balistik Jarak Menengah

Iran berhasil melakukan uji coba penembakan rudal balistik jarak menengah, kata pejabat Amerika Serikat.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 26 Jul 2019, 18:03 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 18:03 WIB
Ilustrasi rudal Iran
Ilustrasi rudal Iran (AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Iran berhasil melakukan uji coba penembakan rudal balistik jarak menengah, yang terbang lebih dari 600 mil dari selatan negara itu ke daerah di luar ibu kota, Teheran di utara.

Hal itu disampaikan oleh seorang pejabat Amerika Serikat kepada Fox News, yang mengidentifikasi rudal itu sebagai tipe Shahab-3.

"Kami mengetahui laporan tentang proyektil yang diluncurkan dari Iran, dan tidak memiliki komentar lebih lanjut saat ini," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Fox News Kamis 25 Juli 2019 malam, dikutip pada Jumat (26/7/2019).

Uji coba rudal Shahab-3 datang di tengah ketegangan yang meningkat antara Teheran dan negara-negara Barat.

Tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir 2015 yang disepakati antara Washington, Iran, dan lima kekuatan global lainnya yang menjanjikan pelonggaran sanksi jika Iran mendukung ambisi nuklirnya.

Tidak jelas apakah tes rudal pada Rabu kemarin melanggar sanksi terhadap Iran. Kesepakatan nuklir 2015 tidak membahas program rudal konvensional Iran.

Simak video pilihan berikut:

Eskalasi Ketegangan Iran dengan Negara Barat

Tanker berbendera Inggris milik firma Swedia, Stena Impero (AP PHOTO)
Tanker berbendera Inggris milik firma Swedia, Stena Impero (AP PHOTO)

Sejumlah insiden sejak beberapa pekan terakhir juga telah memicu ketegangan antara Iran dengan negara-negara Barat.

Iran telah menahan sebuah kapal tanker berbendera Inggris dan 23 awaknya sejak pekan lalu ketika kapal tersebut ditangkap oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang disita di Selat Hormuz. Para pejabat Iran mengatakan tindakan itu sebagai pembalasan atas aksi Inggris yang menahan sebuah supertanker Iran di lepas pantai Gibraltar awal bulan ini.

Insiden lain dalam beberapa pekan terakhir telah mengancam keamanan di selat itu. Perairan Selat Hormuz merupakan jalur perlintasan dari seperlima total pendistribusian minyak mentah global.

Pemicu lain ketegangan adalah aksi Iran yang menembak jatuh drone pengintai AS di Selat Hormuz bulan lalu. Teheran mengklaim bahwa drone itu telah melanggar wilayah udara Iran.

Sementara pejabat Iran pada Rabu 24 Juli membantah klaim militer AS bahwa mereka telah menembak jatuh dua pesawat tanpa awak Iran pekan lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya