Geger Wanita Tembak 2 Pria Israel di Restoran Mewah Meksiko

Rekaman CCTV dari insiden tersebut menunjukkan seorang wanita dengan rambut hitam panjang menembaki dua pria Israel dari jarak dekat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Jul 2019, 16:07 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 16:07 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Meksiko - Dua pria Israel ditembak mati oleh seorang wanita di dalam sebuah restoran China di sebuah mal kelas atas di Mexico City pada Rabu, 24 Juli 2019.

Rekaman CCTV dari insiden tersebut menunjukkan seorang wanita dengan rambut hitam panjang menembaki dua pria dari jarak dekat.

Sejumlah pengunjung bergegas mencari perlindungan usai mendengar suara tembakan, demikian dikutip dari laman CNN, Sabtu (27/7/2019).

Akibat serangan ini, seorang polisi juga terluka, menurut kantor berita resmi Meksiko Notimex.

Kedutaan Besar Israel mengidentifikasi kedua pria itu adalah Alon Azulay (41) dan Benjamin Yeshurun ​​Sutchi (44).

Tersangka yang telah diidentifikasi bernama Esperanza ditangkap ketika ia berusaha melarikan diri dari tempat kejadian.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Homicide Prosecutor's Office, motivasi pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka dikarenakan oleh hasrat.

Namun pada hari Kamis lalu, kantor Jaksa Agung Kota Meksiko mengkonfirmasi bahwa pembunuhan ini adalah serangan terkoordinasi terhadap orang Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar Israel di Meksiko mengatakan bahwa Azulay dan Sutchi memiliki catatan kriminal di Israel dan Meksiko tetapi tidak memberikan rincian lainnya tentang kejahatan tersebut.

Dalam konferensi pers harian Jumat waktu setempat, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengatakan bahwa Kantor Kejaksaan Agung sedang menyelidiki masalah ini.

"Itu karena hasrat belaka seperti yang dilaporkan sebelumnya," katanya.

"Ini terkait dengan kejahatan terorganisir."

Kasus Penembakan di Restoran

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Kasus penembakan yang dilakukan di restoran bukan kali pertama terjadi. Pada 17 Juli lalu, seorang diplomat Turki termasuk di antara dua orang yang ditembak mati di Irbil, ibu kota Wilayah Kurdistan Irak.

Penembakan itu terjadi sekitar pukul 14.30 (11.30 GMT) pada hari Rabu di restoran HuQQabaz di Airport Road, antara Dream City dan distrik Kekaisaran Irbil.

Menurut laporan BBC, para korban tengah makan di sebuah restoran ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan. Mereka dilaporkan sebagai wakil konsul Turki di kota itu dan seorang warga sipil Irak.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk "serangan keji" tersebut.

Tidak ada yang sejauh ini mengklaim sebagai dalang serangan. Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah berperang selama puluhan tahun di Turki dan memiliki basis di Irak, telah membantah terlibat.

"Kami tidak tahu menahu tentang insiden penembakan dan pembunuhan pejabat konsulat Turki di Irbil", ujar seorang juru bicara sayap militer kelompok itu, Pasukan Pertahanan Rakyat (HPG), mengatakan kepada situs web Kurdi Irak Dwarozh News dikutip dari BBC.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan tiga penyerang melepaskan tembakan ke restoran itu, membunuh diplomat Turki dan warga sipil Irak, dan melukai seorang warga Irak lainnya. Diplomat dan Irak itu duduk di meja yang berdekatan, ia menambahkan.

Laporan awal mengatakan bahwa tiga diplomat Turki terbunuh.

Pasukan keamanan internal Wilayah Kurdistan, Asayish, mengatakan telah meluncurkan penyelidikan penuh dan telah menghubungi para diplomat Turki untuk menawarkan bantuan kepada mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya