Liputan6.com, New Delhi - Penduduk desa di bagian utara India memukuli harimau betina hingga mati. Hal itu dilakukan setelah hewan buas tersebut secara fatal menerkam seorang pria, kata pihak berwenang.
"Insiden itu terjadi di kawasan Pilibhit Tiger Reserve pada Rabu 24 Juli sore," kata Inspektur Polisi Pooranpur Keshav Kumar Tiwari seperti dikutip dari CNN, Senin (29/7/2019),"Â
Sejauh ini empat orang ditangkap dan 31 orang lain mendapat peringatan dari departemen kehutanan setempat.
Advertisement
Video serangan manusia yang beredar di media sosial menunjukkan penduduk desa beramai-ramai memukul harimau dengan tongkat besar berulang kali.
Menurut World Wildlife Fund, saat ini jumlah harimau yang tersisa di Bumi kurang dari 4.000 ekor. Sebagian besar tinggal dalam reservasi di India, negeri yang menerapkan hukuman penjara bagi para pembunuh binatang buas dengan corak khas tersebut.
Saksikan juga Video Berikut Ini:
Harimau Tidur Siang di Rumah Warga
Sebelumnya, seekor harimau betina kabur dari taman margasatwa di negara bagian Assam, India yang dilanda banjir. Binatang buas itu ditemukan tengah bersantai di tempat tidur dalam rumah penduduk setempat.
Dia diyakini telah melarikan diri dari Taman Nasional Kaziranga, di mana 92 ​​hewan mati dalam beberapa hari terakhir akibat banjir besar.
Menurut Wildlife Trust of India (WTI), harimau betina pertama kali terlihat di sebelah jalan raya pada Kamis 18 Juli 2019 pagi, sekitar 200 meter dari taman nasional.
"Dia kemungkinan telah terganggu oleh jalan yang sibuk dan akhirnya mencari perlindungan di rumah, yang terletak di dekat jalan raya," kata WTI seperti dikutip dari BBC yang dikutip Jumat 19 Juli 2019.
Petugas dari kelompok pelestarian margasatwa tiba di rumah dan menciptakan rute pelarian yang aman baginya. Dia dibimbing ke arah hutan.
Rathin Barman, yang memimpin operasi penyelamatan, mengatakan harimau betina memasuki rumah - yang berada di sebelah toko - pukul 07.30 waktu setempat (02.00 GMT) dan tidur sepanjang hari.
"Dia terlihat sangat lelah dan tidur siang sepanjang hari," katanya kepada BBC.
Advertisement