Kisah Khawaja, Pria Pakistan yang Pelihara 800 Harimau dan Singa

Ia memiliki sekitar 800 spesies berbeda dari singa dan harimau, karena mencintai hewan. Secara keseluruhan, Khawaja memiliki 4.000 binatang langka.

oleh Siti Khotimah diperbarui 03 Jul 2019, 20:10 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2019, 20:10 WIB
Memelihara singa di Pakistan adalah bukti seseorang kaya raya (AFP Photo)
Memelihara singa di Pakistan adalah bukti seseorang kaya raya (AFP Photo)

Liputan6.com, Islamabad - Bilal Mansoor Khawaja tampak bahagia saat mengelus bulu singa putihnya, satu dari ribuan hewan liar yang ada di "kebun binatang" pribadinya di Karachi, Pakistan. Tempat tinggal pria itu persis di zona perdagangan satwa liar yang berkembang pesat melayani permintaan binatang buas dari kaum elite kota.

"Terdapat beberapa hewan langka yang saya miliki," kata Khawaja sebagaimana dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (3/7/2019).

Di Pakistan, undang-undnag memang memudahkan orang untuk mengimpor hewan eksotis. Namun karena harganya yang mahal, fauna seperti kucing raksasa dilihat sebagai simbol kekayaan.

Media sosial di negara itu juga berperan signifikan, dengan banyaknya video memperlihatkan penduduk kota kaya raya berjalan-jalan dengan singa mereka.

Namun, beda ceritanya dengan Khawaja. Ia memiliki sekitar 800 spesies berbeda dari singa dan harimau, karena mencintai hewan. Secara keseluruhan, Khawaja memiliki 4.000 binatang langka.

"Kami orang Pakistan punya masalah, yakni hati kami yang lunak, sangat lembut," katanya.

Untuk merawat binatang peliharannya, Khawaja mempekerjakan 30 orang dengan shift bergantian, serta empat dokter hewan. Hal itu diakui olehnya memang membutuhkan banyak uang.

Namun biaya yang ia keluarkan serta cedera kecil yang ia dapat selama bertahun-tahun terbayarkan. Ia sangat menyayangi hewan-hewan peliharaannya yang berharga.

 

Singa Juga Diternak di Pakistan

Ilustrasi singa
Ilustrasi singa (Creative Commons)

Sementara itu, penjual hewan langka di Pakistan bernama Aleem Paracha mengklaim mendapat 1,4 juta rupee (sekira Rp 187 juta) untuk setiap singa putih yang ia dagangkan kepada kliennya.

Hewan itu tidak diselundupkan, mengingat sertifikat dan izin dari otoritas diberikan untuk setiap hewan yang di bawa ke Pakistan dengan tidak melanggar perjanjian internasional.

Paracha menambahkan, terdapat jaringan khusus di Pakistan yang menyediakan singa hasil ternak.

"Di Karachi, peternakan singa berjalan sangat baik," katanya menjelaskan.

Pemerintah Pakistan memiliki pedoman tentang jenis kandang dan perawatan kucing raksasa itu, namun tidak ada aturan serupa soal pembiakan, jelas Javed Mahar, kepala departemen margasatwa provinsi Sindh.

Sementara itu, Uzma Khan penasihat teknis WWF, mengatakan tidak ada otoritas yang mengawasi kebun binatang yang dikelola pemerintah, apalagi sektor swasta.

 

Banyak Singa Kekurangan Kalsium

Ilustrasi singa
Ilustrasi (iStock)

Sementara itu, dokter bedah hewan Isma Gheewala mengatakan banyak singa yang menderita kekurangan kalsium di kliniknya di Karachi, Pakistan. Ia mengatakan dia telah merawat antara 100 hingga 150 kucing besar selama bertahun-tahun.

Pemilik singa seperti Khawaja mungkin memiliki sarana dan hasrat untuk menyediakan makanan yang lezat bagi hewan mereka, tetapi yang lain dikenal gagal.

"Tulang menjadi sangat rapuh," ia menjelaskan.

"Dan bahkan jika mereka melompat seperti satu kaki ke bawah, mereka akan melukai beberapa tulang atau yang lain dan kemudian butuh waktu lama bagi hewan untuk pulih."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya