Warga Hong Kong Kembali Gelar Demonstrasi, Peringati Tragedi 21 Juli

Ratusan warga Hong Kong kembali menggelar aksi demonstrasi, menyusul tak ada satu pun orang yang dituntut sejak tragedi 21 Juli 2019.

oleh Siti Khotimah diperbarui 22 Agu 2019, 08:17 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 08:17 WIB
Puluhan Ribu Massa Padati Victoria Park Hong Kong
Pengunjuk rasa membawa payung saat menuju Victoria Park, Hong Kong, Minggu (18/8/2019). Puluhan ribu massa pro-demokrasi membawa payung saat hujan mengguyur Victoria Park dan sekitarnya. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Hong Kong - Ratusan warga Hong Kong kembali menggelar aksi demonstrasi pada Rabu malam, 21 Agustus 2019. Protes itu berlangsung di dalam stasiun MTR Yuen Long, tempat yang juga pernah terjadi serangan massa pada bulan lalu.

Para pemrotes terlihat memegang plakat, mengklaim bahwa tidak ada "pria berbaju putih" yang telah dituntut sejak kekerasan brutal di Stasiun MTR Yuen Long, Hong Kong, pada 21 Juli. Kala itu sekawanan pria berbaju putih tiba-tiba menyerang demonstran dan komuter, menyebabkan puluhan orang luka-luka. 

Demonstran yang mengenakan pakaian hitam itu berbaris di jalan masuk dan keluar stasiun, seperti dilansir dari Channel News Asia, Kamis (22/8/2019).

Terdapat pula kerumunan kecil yang berkumpul untuk menonton rekaman serangan bulan lalu.

Namun, tiba-tiba saja bentrokan terjadi. Beberapa demonstran bertopeng bentrok dengan polisi Hong Kong, menyemprotkan alat pemadam kebakaran dari bagian dalam stasiun ketika yang lain mengolesi lantai dengan minyak goreng untuk menghentikan langkah polisi.

Demonstran lain memblokade pintu keluar stasiun dan menyegel jalan di luar stasiun, mengarahkan sinar laser hijau ke garis petugas yang membawa perisai. Yang lainnya melemparkan alat pemadam api kosong ke jalur polisi dari jalan layang.

Pasukan polisi ditempatkan di perimeter stasiun dan beberapa pengunjuk rasa mengejek dan meneriaki para petugas. Sekelompok kecil pria muda bertopeng berkumpul di balkon stasiun, bersumpah dan mengutuk van polisi di pinggir jalan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak pula video pilihan berikut:


Memperingati Tragedi 21 Juli

Bendera Hong Kong dan China berkibar berdampingan (AFP)
Bendera Hong Kong dan China berkibar berdampingan (AFP)

Demonstrasi Rabu itu adalah untuk menandai tragedi 21 Juli, ketika lebih dari 100 pria berjas putih menyerbu stasiun. Tanpa pandang bulu menyerang para demonstran dan para komuter dengan pipa dan klub.

Saksi mata mengatakan mereka tampaknya menargetkan penumpang yang telah melakukan pawai anti-pemerintah. Beberapa aktivis sebelumnya juga telah merusak Kantor Penghubung Tiongkok, simbol utama otoritas Beijing atas kota tersebut.

Cuplikan yang disiarkan langsung di Facebook pada bulan Juli menunjukkan orang-orang berteriak ketika para pria berbaju putih mengalahkan pengunjuk rasa dan penumpang di stasiun dan di dalam kereta.

Yuen Long berada di Wilayah Baru Hong Kong, sebuah daerah pedesaan di mana banyak desa di sekitarnya dikenal karena koneksi tiga serangkai dan dukungan gigih mereka terhadap pendirian pro-Beijing.

Polisi Hong Kong telah dikecam keras karena lambat merespons, memicu desas-desus kolusi.

Komisaris Polisi Hong Kong Stephen Lo mengatakan sehari setelah serangan itu bahwa polisi membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk menanggapi insiden tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya