Liputan6.com, Jakarta - Pada Oktober tahun ini, banyak terjadi peristiwa astronomi di Bumi, di antaranya penampakan tiga hujan meteor, yaitu Draconid, Taurid Selatan, dan Orionid.
Selain itu, ada pula Hunter’s Moon (Bulan purnama setelah Harvest Moon) yang memuncak pada 12-13 Oktober. Namun, bagi mereka yang tinggal di Belahan Bumi Utara, Harvest Moon 2019 datang pada 13-14 September.
Baca Juga
Satu minggu setelah Hunter's Moon, wahana antariksa milik Jeff Bezos, Blue Origin, mengumumkan sebuah tim yang akan bekerja sama untuk mengirim manusia kembali ke Bulan pada 2024.
Advertisement
Ada lagi hal lain yang berkaitan dengan tata surya kita: para ilmuwan mengumumkan penemuan 20 Bulan baru yang mengorbit Saturnus. Planet bercincin ini sekarang memiliki 82 satelit yang diketahui dan menjadi planet yang punya Bulan terbanyak di tata surya.
Memasuki November 2019, sejumlah peristiwa astronomi langka juga akan berlangsung mulai dari siang hari sampai malam. Anda bisa menyaksikannya jika didukung oleh peralatan yang tepat.
Berikut 3 peristiwa astronomi yang akan 'menghiasi' langit Bumi pada November ini, seperti dikutip dari AccuWeather, Selasa (29/10/2019).
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
1. Transit Merkurius - 11 November
Salah satu peristiwa astronomi terbesar sepanjang tahun akan berlangsung pada Senin, 11 November, ketika Merkurius melintas langsung di antara Bumi dan matahari. Peristiwa astronomi langka ini dikenal sebagai transit.
Satu-satunya cara untuk melihat peristiwa ini dengan aman adalah menggunakan solar filter, seperti kacamata khusus yang digunakan selama gerhana matahari.
Jika menggunakan teleskop, sangat penting untuk menyelipkan sebuah solar filter di bagian tempat cahaya masuk di teleskop. Bila tidak melakukannya, maka mata kita dapat rusak parah dan permanen.
Transit akan terlihat di seluruh Amerika Utara (dengan pengecualian Alaska), Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan Asia Barat, serta berlangsung selama lebih dari lima jam, mulai pukul 07.36 EST dan berakhir pada 01.03 EST.
Bagi Anda yang tidak kesampaian untuk menyaksikannya, maka Anda harus menunggu 13 tahun agar mendapatkan kesempatan berikutnya, tepatnya pada 13 November 2032.
Advertisement
2. Hujan Meteor Leonid - 16 Sampai 17 November
November akan menampilkan puncak dua hujan meteor, Taurid Utara dan Leonid,
Pada hari yang sama ketika Merkurius melewati wajah matahari, Taurid Utara akan memuncak. Ini adalah hujan meteor kecil, yang hanya membawa sekitar lima meteor per jam pada malam 11 November hingga 12 November.
Namun, bintang jatuh tersebut juga dikenal sebagai bola api. Cahayanya sangat terang, sehingga mampu menerangi seluruh langit.
Sedangkan pada akhir pekan berikutnya, hujan meteor Leonid akan memuncak pada Sabtu malam, 16 November, hingga Minggu dini hari, 17 November.
Pengamat dapat memperkirakan kemunculan sekitar 15 meteor per jam, dengan jumlah meteor terbesar datang setelah tengah malam.
3. Konjungsi Venus dan Jupiter - 24 November
Menjelang akhir bulan, dua planet paling terang di tata surya akan bertemu di langit malam.
Tak lama setelah matahari terbenam pada Minggu, 24 November, Venus dan Jupiter akan muncul berdampingan di langit barat daya sebagai apa yang dikenal oleh para astronom sebagai konjungsi.
Keduanya akan tampak sangat dekat, sehingga mereka akan muncul di bidang pandangan yang sama dari sebagian besar teropong dan teleskop. Venus akan terlihat paling terang.
Advertisement