Umar Patek, Ahli Peracik Bom

Umar Patek terkenal sebagai ahli peracik bom dalam berbagai jaringan teroris yang mendunia. Tidak hanya jadi buruan Indonesia, Amerika Serikat pun pernah menjanjikan hadiah sebesar satu juta Dolar AS bagi yang bisa menangkap Umar Patek.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Jun 2012, 12:06 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2012, 12:06 WIB
120621bpatek-kronologi.jpg
Liputan6.com, Jakarta: Umar Patek alias Umar Arab alias Hisyam bin Alizein, terdakwa kasus terorisme Bom Boli I dan bom di sejumlah gereja di Jakarta pada 2000-an mengakhiri masa buronan setelah ditangkap aparat intelijen Pakistan. Sebelumnya, ahli meracik bom ini sempat tinggal di Filipina bersama istrinya.

Dalam jaringan teroris Indonesia dan dunia, nama Umar Patek sangat terkenal karena memiliki hubungan langsung dengan jaringan utama teroris Indonesia dan dunia, dari Doktor Azhari, Dulmatin, hingga Noordin M. Top. Karena itu, wajar jika Umar Patek juga jadi buruan aparat hukum sejumlah negara. termasuk Amerika Serikat, yang sempat menjanjikan hadiah sebesar USD satu juta bagi yang bisa menangkap Umar Patek.

Dari persidangan kasusnya, Umar Patek pun sama sekali tidak membantah keterlibatannya dalam berbagai aksi terorisme Bom Bali I hingga Bom Natal di Jakarta. Karena itu, jaksa penuntut umum menuntut Umar Patek dengan hukuman penjara seumur hidup lewat enam dakwaan.

Menurut JPU, terdakwa terbukti terlibat dalam berbagai rangkaian aksi Bom Bali yang menewaskan 192 orang serta peledakan enam gereja pada saat malam Natal, beberapa tahun lalu.

Selain tersangkut kasus terorisme, Umar Patek juga didakwa memalsukan dokumen paspor atas nama Alawi Fajar. Dengan paspor palsu tersebut, Umar patek bersama istrinya berangkat ke Pakistan menghindari kejaran aparat keamanan.(ADI/SHA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya