Liputan6.com, Jakarta Sabtu 1 Februari 2020, pesawat Indonesia telah mengudara untuk menjemput WNI di pusat wabah Virus Corona Wuhan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, sebanyak 42 orang dikirim menjemput 250 WNI dari lokasi pusat Virus Corona Wuhan.
"Tim sejumlah 42 orang dikirim ke Wuhan. Dari semalam saya terus berkomunikas bahwa saudara-saudara kita dalam kondisi sehat dan akan pulang ke Tanah Air," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers menjelang keberangkatan tim evakuasi ke pusat wabah Virus Corona Wuhan, di VIP Terminal 1, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu (1/2/2020).
Advertisement
Menlu Retno menuturkan, sebelum keberangkatan tim evakuasi juga dilakukan pemeriksaan.
"Sekali lagi untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat. Mengingat ini bukan situasi yang normal, maka penanganan protokol kesehatan akan terus diberlakukan," jelas Menlu Retno.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu menegaskan bahwa diperlukan kedisiplinan dalam proses evakuasi tersebut. "Termasuk selama perjalanan, ketibaan dan pasca-ketibaan".
"Protokol kesehatan juga berlaku bagi kru pesawat dan pesawat itu sendiri," imbuhnya.
WNI Bergerak ke Pusat Penjemputan
Menlu Retno memaparkan bahwa pada Sabtu 1 Februari pagi para WNI di Wuhan sudah bergerak ke lokasi penjemputan oleh pemerintah RI.
"Pagi tadi bahwa warga negara kita yang ada di beberapa titik di Provinsi Hubei bergerak menuju Wuhan. Dari Enzi, Guanxi, Xianning, Wuhan," ujar Menlu Retno.
Jumlah WNI yang akan kembali dengan tim penjemput adalah 245 orang dan 5 tim aju (advance) yang sudah ada di sana. Mereka semua akan ikut menajalankan protokol kesehatan.
"Jadi jumlah yang akan naik dari Wuhan 250 WNI," tuturnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno juga memberikan semangat kepada para tim penjemput.
"Tetap semagat, kita hasus sehat. insyaallah kita akan terus diberkahi kesehatan," tukasnya.
Advertisement
Dikarantina di RS Pulau Natuna
Para WNI dijemput menggunakan pesawat berbadan lebar dengan tujuan supaya para WNI bisa tiba di Tanah Air tanpa transit terlebih dahulu. Batik Air Airbus A330 yang dipilih untuk armada evakuasi tersebut.
"Pemberangkatan 42 orang menjemput 250 WNI dari Wuhan. Mereka akan ditampung di RS di Natuna di bawah penangangan TNI, sebelum dipulangkan ke kota asal," ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Bandara Soekarno Hatta menjelang keberangkatan tim evakuasi didampingi Menlu Retno Marsudi, Sabtu (1/2/2020).
Hadi Tjahjanto mengatakan, para WNI tersebut akan berada di RS Natuna selama 14 hari. Ia menuturkan bahwa TNI mendukung proses pemulangan warga Tanah Air dari pusat wabah Virus Corona Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana serta protokoler kesehatan.
"Yang harus kita penuhi adalah tempat isolasi jauh dari penduduk, yang terbaik dan terpilih adalah wilayah Natuna. Natuna adalah pengkalan militer yang memiliik fasilitas rumah sakit, dokter dari Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut," jelas Panglima TNI.
"Jadi nanti turun pesawat, mereka (WNI) langsung menuju lokasi rumah sakit," imbuhnya.
RS Natuna ini dilengkapi fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus), dapur dan lapangan. Mampu menampung hingga 300 orang di dalamnya.
"Jarak gedung sampai hanggar sampai ke tempat penduduk, kurang lebih 5 sampai 6 kilo... memenuhi syarat," imbuh Panglima TNI.
Para WNI dari pusat wabah Virus Corona Wuhan yang dikarantina ini nantinya akan berada di RS Natuna, sampai dinyatakan bebas baru bisa bertemu keluarga, minimal 14 hari.
"Pemindahan WNI dari Wuhan ke Indonesia terus dipantau, mudah-mudahan bisa berjalan baik, aman dan lancar," tegas Hadi Tjahjanto.
Reporter: Pramita Tristiawati