3 Hal Patut Dicontoh dari Singapura dalam Hadapi Virus Corona

Dubes RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya memaparkan beberapa hal dari Singapura yang dapat dicontoh dalam menghadapi Virus Corona.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Feb 2020, 16:44 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 16:44 WIB
Sambungan video conference dengan Duta Besar RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya di Kantor Staf Presiden pada Rabu 12 Februari 2020.
Sambungan video conference dengan Duta Besar RI untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya di Kantor Staf Presiden pada Rabu 12 Februari 2020. (Liputan6.com/Benedikta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona yang kini juga semakin luas penyebarannya di Singapura lantaran total kasus yang telah ditemukan naik menjadi 47. Walaupun begitu, 9 di antaranya telah dinyatakan sembuh dari Virus Corona dan 7 berada dalam ruang perawatan ICU.

Duta besar RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya mengungkapkan, otoritas kesehatan Singapura terus memberikan perkembangan informasi secara berkala dan transparan kepada publik. 

Menurut Swajaya, otoritas tersebut telah mengidentifikasi sekitar 1.124 close contact, artinya mereka yang dianggap telah berinteraksi dengan 47 kasus Virus Corona yang sudah dikonfirmasi. Dari 1.021 yang masih di Singapura, 989 telah dihubungi dan sedang dikarantina atau diisolasi. Upaya lanjutan juga sedang berlangsung untuk menghubungi 32 close contact lainnya yang tersisa.

Karantina yang dimaksud adalah untuk tidak beraktivitas di luar ruangan termasuk bekerja. Segala kebutuhan mereka juga akan disediakan oleh pemerintah, termasuk dua asrama yang dijaga secara ketat oleh polisi. Prosedur ini diwajibkan olpemerintah Singapura, jika tidak akan dikenakan sanksi bagi yang melanggar, seperti seorang WNA yang ketahuan bekerja dan akhirnya membuat izin kerjanya dicopot.

"Pemerintah Singapura melalui Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negerinya telah memberi pengertian mendetil terkait status oranye yang ditetapkan beberapa waktu lalu," ujar dia dalam video conference di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Penetapan status oranye juga pernah diberlakukan pemerintah Singapura ketika SARS juga melanda dunia.

Status oranye Virus Corona sejatinya tidak bertujuan untuk membuat masyarakat panik, seperti warga Singapura yang berbondong-bondong membeli persediaan makanan dari supermarket. Status oranye ditujukan untuk menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh organisasi dan kelompok kemanusiaan terkait, seperti untuk menghindari penyelenggaraan pertemuan orang banyak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hal yang Bisa Dicontoh dari Singapura

Dubes RI Singapura I Gede Ngurah Swajaya, saat menyampaikan bahwa Women Empowerment Award telah memberikan inspirasi yang berdampak positif dalam pemberdayaan perempuan.
Dubes RI Singapura I Gede Ngurah Swajaya, menyampaikan bahwa Women Empowerment Award telah memberikan inspirasi yang berdampak positif dalam pemberdayaan perempuan. (dok: Liputan6.com)

Dubes Swajaya mengungkapkan tiga hal yang bisa dicontoh dari pemerintah Singapura dalam menghadapi wabah Virus Corona ini.

"Yang pertama adalah transparansi. Bahwa artinya secara reguler memberikan informasi kepada masyarakat melalui Kementerian Kesehatan," kata Dubes Swajaya dalam sambungan video conference yang diadakan di Kantor Staf Presiden pada Rabu 12 Februari 2020.

Hal itu juga yang membuat pihak KBRI Singapura merilis informasi terbaru dalam bentuk rilisan untuk dibagikan kepada masyarakat.

Kedua adalah kekompakan dan kerja sama di bagian Kementerian Kesehatan dengan pihak internasional seperti yang sudah dilakukan dengan Malaysia. Selain itu, Singapura juga telah memberikan test kit untuk RRT guna memudahkan proses identifikasi tiga jenis virus.

"Yang ketiga adalah segala prosedur yang diambil sesuai dengan standar dari WHO," tambah Dubes Swajaya.

Peran Aktif KBRI Singapura

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi berpose bersama di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu, (1/2/2020).
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi berpose bersama di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu, (1/2/2020). (foto:Duta Besar RI di Beijing)

KBRI Singapura juga terus secara aktif memberikan imbauan bagi WNI yang berada atau memiliki tujuan ke Singapura terkait pencegahan penularan Virus Corona ini.

"Beberapa imbauan secara rutin kita sampaikan secara clear termasuk jika ada kebutuhan yang mendesak," papar Dubes Swajaya.

Setiap harinya, KBRI memberikan pelayanan terhadap 500-700 orang di Singapura.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya