Baku Tembak Batalkan Perayaan Karnaval Terbesar di Haiti

Perayaan karnaval di Port-au-Prince, Haiti, dibatalkan akibat terjadinya aksi protes dan baku tembak.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2020, 18:51 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 18:51 WIB
Seorang bocah lelaki meneriakkan slogan-slogan anti-tentara ketika para polisi yang tidak bertugas memprotes gaji dan kondisi kerja, di Port-au-Prince, Haiti, Senin 24 Februari 2020.
Seorang bocah lelaki meneriakkan slogan-slogan anti-tentara ketika para polisi yang tidak bertugas memprotes gaji dan kondisi kerja, di Port-au-Prince, Haiti, Senin 24 Februari 2020. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)

Liputan6.com, Haiti - Semangat yang dirasakan dari karnaval tahunan Haiti berhasil menarik ribuan orang setiap tahunnya. Acara tahunan Port-au-Prince adalah salah satu karnaval Mardi Gras terbesar di Karibia dan Amerika Utara. 

Namun sayangnya, akibat protes mematikan dan baku tembak yang mengganggu hari pertama perayaan, karnaval tahunan terbesar Haiti telah dibatalkan.

Mengutip dari CNN, Selasa (25/2/2020), tetapi festival yang digelar tiga hari itu dihentikan setelah suara tembakan terdengar dan orang-orang berlarian mencari perlindungan di ibu kota negara itu selama akhir pekan. Dalam insiden tersebut, menewaskan sedikitnya satu orang.

Disampaikan kementrian komunikasi Haiti pada Minggu bahwa guna menghindari pertumpahan darah yang direncanakan, pemerintah mengambil kesempatan untuk mengimbau penduduk bahwa karnaval telah dibatalkan di Port-au-Prince.

Pihak kementrian juga meminta masyarakat Haiti agar bisa tetap tenang sembari menunggu pengumuman berikutnya terkait langkah yang akan dilakukan.

Angkatan Bersenjata Haiti mengatakan bahwa para pengunjuk rasa dari Kepolisian Nasional negara itu telah menyerang markas besarnya dan menyebabkan seorang tentara tewas dan dua lainnya cedera.

Selama berbulan-bulan, pihak polisi Haiti telah memprotes untuk menuntut bayaran (gaji) dan kondisi yang lebih baik, namun belum menanggapi tuntutan bahwa petugas mereka terlibat dalam insiden ini.

Terlepas dari serangan berulang-ulang yang dilakukan oleh para penyerang, pihak berwenang militer mempertahankan sikap defensif untuk menghindari pertumpahan darah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

PBB Ungkapkan Keprihatinan Serius

Petugas polisi yang berlari ke arah bentrokan bersenjata dengan tentara selama protes di Port-au-Prince, Haiti, Minggu, 23 Februari 2020.
Petugas polisi yang berlari ke arah bentrokan bersenjata dengan tentara selama protes di Port-au-Prince, Haiti, Minggu, 23 Februari 2020. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)

Komando Tinggi Angkatan Bersenjata memberi imbauan kepada pihak Kepolisian Nasional Haiti untuk memulihkan ketenangan, seperti yang dikatakan dari pernyataan Angkatan Bersenjata pada Minggu.

Kantor PBB di Haiti menyatakan pada Senin bahwa mereka menyampaikan rasa "keprihatinan serius" untuk insiden itu pada Minggu, yang mengarah pada pembatalan perayaan Karnaval tahunan Haiti.

"PBB menyerukan kepada semua bagian, khususnya kepolisian nasional yang menuntut kondisi kerja yang lebih baik, untuk menghindari situasi apa pun yang dapat menyebabkan ketegangan meningkat dan membahayakan keamanan penduduk."

Sebuah video menunjukkan kekacauan di kota itu dengan situasi api membakar di dekat tempat karnaval diadakan dan orang-orang merunduk untuk berlindung ketika suara tembakan terdengar. 

Protes pihak polisi tidak secara langsung berkaitan dengan protes anti-pemerintah baru-baru ini, tetapi mereka justri memperluas kerusuhan yang telah mencengkeram negara itu sejak Februari tahun lalu karena para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Haiti Jovenel Moise.

 

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya