Kasus Virus Corona China Terus Turun, Ahli Perkirakan Wabah di Wuhan Usai Akhir Maret

Para ahli dan tim riset dari WHO memperkirakan bahwa wabah Virus Corona di China akan usai pada akhir Maret, melihat adanya penurunan kasus dari waktu ke waktu.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Mar 2020, 08:35 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2020, 08:35 WIB
[Fimela] Ilustrasi laboratorium
Ilustrasi Corona Virus | unsplash.com/@anikolleshi

Liputan6.com, Beijing - Para ahli dan panel WHO yang kini sedang bertugas di China menyampaikan pada Kamis 5 Maret 2020 bahwa angka penurunan kasus yang kini terjadi pada Virus Corona di kota Wuhan, sebagai tempat asal virus bermula, dapat menjadi suatu tanda akan kemungkinan hilangnya wabah hingga angka nol pada akhir bulan Maret. 

Pihak Komisi Kesehatan Nasional (NHC) melaporkan bahwa ada 139 kasus baru di China daratan pada Rabu, 4 Maret 2020. Angka tersebut menjadikan jumlah total kasus kini menjadi 80.409. 

Melansir dari Channel News Asia, Jumat (6/3/2020), kenaikan angka tersebut berbanding terbalik dengan jumlah kasus pada tiga hari berturut-turut sebelumnya mengalami penurunan, dan dipicu oleh naiknya kasus di Wuhan. 

Zhang Boli mengatakan hampir semua daerah di luar Provinsi Hubei, di mana Wuhan adalah ibu kotanya, telah berhasil menghentikan infeksi baru pada akhir bulan lalu, menurut sebuah wawancara dengan People's Daily resmi.

Dia memperkirakan kota-kota lain di Hubei akan mencapai target tersebut pada pertengahan Maret, berdasarkan data tentang bagaimana wabah telah berevolusi hingga kini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wilayah China di Luar Hubei Terus Alami Penurunan Kasus

Menengok Kondisi Terkini Kota Wuhan
Warga mengenakan masker berjalan di sebuah jalan di Wuhan di provinsi Hubei tengah China (3/3/2020). Sejauh ini, total 80.026 kasus virus corona terkonfirmasi di wilayah China daratan. (AFP/STR)

Setelah beberapa kritikus menyatakan keraguan mereka terhadap aturan yang diberlakukan pemerintah untuk mencegah upaya penyebaran virus, China akhirnya melakukan pembatasan besar-besaran. Hal ini termasuk penangguhan transportasi, penguncian kota serta memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek di seluruh negeri.

Jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di Hubei, tidak termasuk Wuhan, tetap dalam satu digit selama tujuh hari berturut-turut, dengan tiga infeksi baru dicatat pada hari Rabu.

Di seluruh daratan China, di luar Hubei, hanya ada lima kasus baru yang dikonfirmasi, komisi kesehatan mengatakan.

Korban tewas dari wabah di China daratan mencapai 3.012 pada akhir Rabu, naik 31 dari hari sebelumnya. Hubei menjadi wilayah atas semua kasus kematian baru, termasuk 23 di Wuhan.

Dalam tanda lain segalanya mulai kembali normal, Chibi, sebuah kota kecil di selatan Wuhan, mengatakan akan menghapus blok jalan dan mengembalikan lalu lintas normal dalam yurisdiksinya pada Jumat pagi.

Chibi akan menjadi salah satu kota pertama di Hubei yang melonggarkan pembatasan lalu lintas dalam perjalanan di dalam batas kota. Terletak di perbatasan selatan Hubei dengan Hunan, Chibi telah melaporkan tidak ada kasus infeksi baru selama 19 hari.

Namun, lalu lintas antara Chibi dan kabupaten dan provinsi lainnya tetap dilarang, kata pejabat Hubei Daily, mengutip pemberitahuan yang dikeluarkan oleh otoritas pengendalian epidemi Chibi.

Pemerintah China Kini Fokus pada Penyebaran dari Luar Negeri

Presiden Xi Jinping menginspeksi pekerjaan pencegahan dan pengendalian pneumonia Virus Corona yang baru di Beijing, ibukota Cina, pada 10 Februari 2020.
Presiden Xi Jinping menginspeksi pekerjaan pencegahan dan pengendalian pneumonia Virus Corona yang baru di Beijing, ibukota Cina, pada 10 Februari 2020. (Xinhua/Xie Huanchi)

Pihak berwenang China telah mengalihkan perhatian mereka untuk menghentikan virus yang dibawa dari luar negeri.

Jumlah infeksi baru di luar negeri sekarang melebihi penghitungan kasus baru di China, dengan Italia, Korea Selatan dan Iran khususnya mengalami penyebaran virus yang drastis. Jumlah korban tewas di AS pun naik menjadi 11, ketika kasus baru muncul di sekitar New York City dan Los Angeles.

Pihak berwenang telah meminta para warga perantauan yang berencana pulang, untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka, sementara kota-kota di seluruh negeri telah menetapkan aturan karantina bagi mereka yang masuk dari tempat-tempat berisiko tinggi.

Kota-kota Shanghai dan Guangdong telah memerintahkan kepada mereka yang berada di negara-negara dengan wabah parah dalam dua minggu sebelumnya, untuk tinggal di karantina selama 14 hari.

Kota Chengdu di provinsi Sichuan tengah mengatakan pihaknya juga meminta adanya karantina untuk mereka yang datang dari negara tersebut. 

NHC mengatakan pihak berwenang sedang beralih dari tindakan "pencegahan keseluruhan ke pencegahan yang ditargetkan", dengan fokus pada pencegahan di dalam masyarakat, dan perawatan medis."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya