Virus Corona COVID-19 Picu Para Pengungsi Afghanistan Tinggalkan Iran

Jumlah orang Afghanistan yang kembali ke Afghanistan dari Iran melalui dua pintu masuk resmi perbatasan kedua negara itu meningkat dua kali lipat dalam pekan pertama Maret dibanding pekan sebelumnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2020, 09:08 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 09:08 WIB
Ilustrasi nuklir Iran
Ilustrasi nuklir Iran (AFP)

Liputan6.com, Teheran - Memburuknya wabah virus corona di Iran mendorong jutaan migran dan pengungsi Afghanistan pulang ke negara asal mereka.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (13/3/2020) Organisasi Migrasi Internasional (IOM) dalam laporannya pekan ini menyebutkan ada banyak yang pulang.

Jumlah orang Afghanistan yang kembali ke Afghanistan dari Iran melalui dua pintu masuk resmi perbatasan kedua negara itu meningkat dua kali lipat dalam pekan pertama Maret dibanding pekan sebelumnya.

Badan PBB itu mengatakan, ada 19.562 orang Afghanistan yang tidak memiliki izin tinggal resmi di Iran pulang ke Afghanistan melalui pintu perbatasan Islam QaladanMilakdari tanggal 1 hingga 7 Maret. Angka itu meningkat 106 persen dibanding pekan sebelumnya.

Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, Iran menampung lebih dari 3 juta orang Afghanistan, di mana sekitar 900.000 di antara mereka pengungsi dan lainnya migran.

IOM melaporkan, meningkatnya arus kepulangan orang-orang Afghanistan ini dikarenakan penutupan banyak tempat kerja orang Afghanistan di Iran dan musim panen di Afghanistan.

Penutupan tempat-tempat kerja ini dilaporkan terkait dengan wabah virus corona.

Beberapa orang Afghanistan yang meninggalkan Iran melalui pintu perbatasan Islam Qala mengatakan kepada VOA, kurangnya akses ke layanan kesehatan di tengah merebaknya virus corona juga mendorong mereka pulang ke kampung halaman mereka.

Wakil Presiden Utama Iran Eshaq Jahangiri Positif Virus Corona COVID-19

Wakil Presiden Utama Iran Eshaq Jahangiri. (AP Photo)
Wakil Presiden Utama Iran Eshaq Jahangiri. (AP Photo)

Kabar terbaru dari Iran yaitu Wakil Presiden Utamanya yang bernama Eshaq Jahangiri positif Virus Corona. Sebelum Jahangiri, Wakil Presiden Urausan Wanita di negeri itu, Masoumeh Ebtekar telah lebih dulu dinyatakan positif COVID-19.

Selain Jahangiri dan Ebtekar, perwakilan pemerintah lainnya di Iran yang dilaporkan terjangkit Virus Corona COVID-19 di antaranya Menteri Warisan Budaya Ali Asghar Mounesan dan Presiden Komite Olimpiade Nasional Reza Salehi Amiri, berdasarkan daftar yang dirilis Kantor Berita Fars.

Mereka menyusul puluhan anggota parlemen lain dan wakil menteri kesehatan negara Teluk tersebut, yang lebih dulu terdiagnosa COVID-19.

Hingga kini, jumlah pasien meninggal akibat Virus Corona COVID-19 di Iran bertambah menjadi 354, menurut stasiun TV pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya