Corona COVID-19, Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Mengisolasi Diri

Anggota keluarga kerajaan Arab Saudi, sebanyak 150 orang, telah terinfeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir, ungkap sebuah laporan berita.

oleh Hariz Barak diperbarui 15 Apr 2020, 20:16 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2020, 09:35 WIB
Raja Salman merupakan kepala negara Arab Saudi pertama yang menjejakkan kaki di Rusia
Raja Salman merupakan kepala negara Arab Saudi pertama yang menjejakkan kaki di Rusia (AP Photo/Ivan Sekretarev)

Liputan6.com, Riyadh - Anggota keluarga kerajaan Arab Saudi, sebanyak 150 orang, dilaporkan telah terinfeksi Virus Corona COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Pangeran Saudi, Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud yang merupakan gubernur Ibu Kota Riyadh berusia 70-an, dikabarkan dalam perawatan intensif setelah tertular Virus Corona jenis baru, menurut The New York Times, yang mengutip komunikasi rumah sakit, dokter di negara itu dan sumber-sumber yang dekat dengan keluarga.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) pun telah mengisolasi diri untuk menghindari wabah, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (11/4/2020).

Pemimpin monarki Saudi yang berusia 84 tahun ini mengisolasi diri di sebuah pulau di dekat Jeddah. Sementara putra mahkota MBS mengisolasi diri di lokasi terpencil di Pantai Laut Merah.

Dokter di rumah sakit elite yang merawat bangsawan sedang menyiapkan 500 tempat tidur lagi untuk kemungkinan masuknya pasien baru.

"Arahan harus siap untuk VIP dari seluruh negeri," operator fasilitas Rumah Sakit Spesialis Raja Faisal.

Mereka mengedarkan memo "peringatan tinggi" yang dikirim secara elektronik pada hari Selasa ke dokter senior dan kemudian diperoleh oleh Times.

"Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan, tetapi kami waspada," kata pesan itu, yang menginstruksikan "semua pasien kronis agar dipindahkan secepatnya" dan hanya "kasus mendesak utama" yang akan diterima, menurut surat kabar itu.

Peringatan itu menambahkan, setiap anggota staf yang terinfeksi virus corona sekarang akan dirawat di rumah sakit yang 'kurang elite' untuk menghemat ruang bagi bangsawan.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

Sejumlah Pangeran Saudi Diperkirakan Terinfeksi Virus di Luar Negeri

Putra Mahkota Arab Saudi Temui PM Inggris Theresa May
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman mengunjungi Perdana Menteri Inggris Theresa May di 10 Downing Street, London, Rabu (7/3). Kunjungan ini dirancang untuk meningkatkan hubungan keamanan dan perdagangan kedua negara. (AP/Alastair Grant)

Ada ribuan pangeran Saudi. Banyak yang bepergian secara teratur ke Eropa dan beberapa orang diyakini telah terinfeksi virus itu di luar negeri dan membawanya kembali ke Arab Saudi, kata laporan itu.

Sejauh ini, sebagian besar anggota dari cabang bawah keluarga kerajaan telah terinfeksi, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut.

Keluarga kerajaan Saudi diperkirakan memiliki sekitar 15.000 anggota.

Arab Saudi dengan populasi 33 juta orang telah melaporkan 2.932 kasus dan 41 kematian. Sebagian besar kasus di negara ini dilaporkan terjadi di permukiman buruh migran dan daerah kumuh di sekitar Mekah dan Madinah.

Seorang menteri kesehatan Saudi pada Selasa pekan ini memperingatkan wabah di negara itu mungkin baru akan dimulai.

"Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000," kata Tawfiq al-Rabiah, menurut kantor resmi Saudi Press Agency.

Negara itu, rumah bagi situs-situs suci Islam, Mekah dan Madinah, melarang ziarah Umrah sepanjang tahun dan menutup daerah-daerah itu pada awal Maret.

Perjalanan masuk dan keluar dari negara itu, serta antar provinsi, sejak itu sebagian besar telah dibatasi, dan empat gubernur dan lima kota besar telah ditempatkan di bawah lockdown 24 jam.

Pihak berwenang belum mengumumkan apakah mereka akan melanjutkan haji tahun ini, dijadwalkan untuk akhir Juli. Tahun lalu, sekitar 2,5 juta orang melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mengambil bagian dalam haji, yang harus dilakukan oleh semua Muslim setidaknya sekali dalam hidup mereka jika mampu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya