Liputan6.com, Jakarta Departemen Luar Negeri AS khawatir China mungkin melakukan uji coba nuklir kecil secara rahasia, melanggar perjanjian internasional yang melarang uji coba itu, Fox News mengonfirmasi Rabu 15 April 2020.
Sebuah laporan Departemen Luar Negeri AS terbaru tentang kepatuhan terhadap kontrol senjata, nonproliferasi, dan pelucutan senjata, yang pertama kali diperoleh Wall Street Journal Rabu pagi, menemukan bahwa China mungkin melanggar hukum internasional dengan melakukan tes di wilayah barat laut negara itu, menggunakan daya ledak rendah.
Baca Juga
Laporan itu tidak membuktikan kesalahan apa pun dari pihak China, kendati demikian masih mengibarkan sinyal tanda bahaya.
Advertisement
"Beberapa masalah kepatuhan dikemukakan dan beberapa temuan pelanggaran dibuat," bunyi laporan tersebut seperti dikutip dari Fox News, Kamis (16/4/2020).
Pihak berwenang menulis bahwa China telah mempertahankan "aktivitas tingkat tinggi" di situs Lop Nur pada 2019, dan mungkin berusaha untuk mengoperasikannya sepanjang tahun ke depan.
Juga disebutkan penggunaan ruang penahanan bahan peledak di China, evakuasi ekstensif di lokasi itu dan kurangnya transparansi dalam uji coba nuklir sebagai alasan untuk meningkatkan kecurigaan.
Laporan itu juga menyebutkan kekhawatiran lebih lanjut tentang kemungkinan pelanggaran China terhadap Biological Weapons Convention (BWC) dengan melibatkan "aktivitas biologis dengan potensi penggunaan ganda."
Pemerintah AS sejauh ini tidak dapat menentukan apakah China telah menutup program perang biologisnya, juga tidak dapat mengkonfirmasi apakah Beijing masih memiliki akses ke senjata semacam itu, karena kurangnya keterbukaan dan transparansi.
China telah berada di bawah pengawasan ketat atas penanganan wabah Virus Corona COVID-19. Ada peningkatan dugaan bahwa COVID-19 kemungkinan berasal dari laboratorium Wuhan bukan sebagai bioweapon, tetapi bagian dari upaya Tiongkok untuk menunjukkan bahwa upayanya untuk mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar dari kemampuan Amerika Serikat. Demikian menurut laporan berbagai sumber terkait hal itu yang diungkapkan kepada Fox News.
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Komentar Menlu AS
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyerukan pemerintah China untuk tidak berbagi cerita lengkap dengan seluruh dunia.
"Kami tahu bahwa virus ini berasal dari Wuhan, China," kata Pompeo pada "The Story".
"Kami tahu ada Institut Virologi Wuhan yang hanya beberapa mil jauhnya dari tempat pasar basah itu. Masih banyak yang harus dipelajari. Pemerintah Amerika Serikat bekerja keras untuk mengetahuinya," jelasnya.
Advertisement