Donald Trump Selidiki Kemungkinan Virus Corona COVID-19 dari Lab China, Bukan Pasar

Teori Virus Corona COVID-19 berasal dari laboratorium China jadi buruan para peneliti termasuk Donald Trump, yang berusaha menentukan asal-usul pandemi saat ini dan membunuh ratusan ribu orang.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Apr 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2020, 14:31 WIB
Presiden AS Donald Trump dalam briefing melawan Virus Corona (COVID-19) di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump dalam briefing melawan Virus Corona (COVID-19) di Gedung Putih. Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, New York - Para pejabat intelijen dan keamanan nasional AS mengatakan pemerintah Amerika Serikat sedang menyelidiki kemungkinan-kemungkinan Virus Corona COVID-19 berasal dari laboratorium di Tiongkok. Bukan dari pasar seperti disebutkan berbagai sumber, yang juga masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan asal Virus SARS-CoV-2.

Laporan CNN, Kamis (16/4/2020) menyebut, teori tersebut menjadi buruan para peneliti yang tengah berusaha menentukan asal-usul Virus Corona COVID-19, yang kini jadi pandemi dan membunuh ratusan ribu orang.

Pihak AS sejauh ini tidak percaya Virus Corona jenis baru itu dikaitkan dengan penelitian bioweapon, dan para pejabat mencatat bahwa komunitas intelijen juga mengeksplorasi berbagai teori lain mengenai asal mula virus itu. Seperti yang biasa terjadi pada insiden penting lain, menurut sebuah sumber intelijen.

Teori bahwa Virus Corona COVID-19 berasal dari laboratorium China didorong oleh para pendukung Presiden AS Donald Trump, termasuk beberapa anggota kongres Partai Republik yang ingin menangkis kritik terhadap penanganan Trump menangangi pandemi SARS-CoV-2.

Seorang pejabat intelijen yang akrab dengan analisis pemerintah mengatakan, teori yang diselidiki pejabat intelijen AS bahwa virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China dan secara tidak sengaja dirilis ke publik.

Sumber-sumber lain mengatakan kepada CNN bahwa intelijen AS belum dapat membenarkan teori tersebut, tetapi sedang mencoba untuk melihat apakah seseorang terinfeksi di laboratorium melalui kecelakaan atau penanganan material yang buruk dan mungkin kemudian telah menginfeksi orang lain.

Menurut sumber intelijen, pihak intelijen AS saat ini sedang meninjau pengumpulan data sensitif intel yang ditujukan pada pemerintah China. Tetapi beberapa pejabat intelijen mengatakan kemungkinan penyebab sebenarnya bisa saja tidak pernah diketahui.

Joint Chief of Staff Chairman Militer AS, Mark Milley mengakui minggu ini bahwa intelijen AS "melihat dengan saksama" pada pertanyaan apakah Virus Corona COVID-19 itu berasal dari laboratorium.

"Saya hanya akan mengatakan, pada titik ini, itu tidak meyakinkan meskipun bobot bukti tampaknya menunjukkan natural. Tapi kami tidak tahu pasti," kata Milley kepada wartawan, Selasa 14 April.

Ditanya tentang intelijen, yang pertama kali dilaporkan oleh Yahoo dan Fox News, Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa AS "melakukan pemeriksaan yang sangat teliti terhadap situasi mengerikan yang terjadi ini" tetapi menolak untuk membahas apa yang telah diberitahukan kepadanya tentang temuan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:


Dibantah China

Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)
Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Teori virus tercipta di laboratorium itu telah dibantah oleh pemerintah China. Banyak ahli luar juga meragukan gagasan itu, CNN sebelumnya melaporkan.

Sebuah sumber yang dekat dengan gugus tugas Virus Corona jenis baru Gedung Putih juga memperingatkan bahwa "setiap kali ada wabah seseorang mengusulkan bahwa virus atau patogen lain keluar dari laboratorium."

Seorang pejabat menyebut cara China menangani virus "benar-benar tercela" - dan penyelidik intelijen bertekad untuk membangun gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana virus itu berasal.

Sementara itu, The Washington Post pernah melaporkan dari kabel diplomatik Departemen Luar Negeri 2018 yang menunjukkan kekhawatiran tentang keselamatan dan manajemen biolab Institut Wuhan. Ketika ditanya tentang hal itu itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo - yang terus menyebut Virus Corona baru sebagai "virus Wuhan" - tidak menampik mereka, tetapi dia juga tidak mengatakan bahwa mereka menunjukkan hubungan dengan COVID-19.

"Partai Komunis Tiongkok tidak memberikan akses kepada Amerika ketika kami membutuhkannya di titik paling tepat di awal," kata Pompeo awal pekan ini. "Lalu kita tahu mereka memiliki laboratorium ini. Kita tahu tentang pasar basah (makanan segar). Kita tahu bahwa virus itu sendiri berasal dari Wuhan. Jadi semua itu berkumpul. Masih banyak yang kita tidak tahu, dan ini adalah apa yang Presiden bicarakan hari ini. Kita perlu tahu jawaban untuk hal-hal ini,"

Beberapa pejabat mengatakan AS ingin agar China menanggung konsekuensinya, tetapi mengakui bahwa AS harus berhati-hati untuk tidak menimbulkan masalah dengan negeri itu sebelum pandemi terkendali dan sampai mereka memiliki informasi lebih lanjut tentang ciptaan itu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya