Liputan6.com, Taipei - Masker N95 memang menjadi salah satu masker yang paling dicari oleh masyarakat, baik tenaga medis maupun orang-orang biasa, di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.
Wajar, menurut Food and Drug Administration (FDA), masker ini memiliki proteksi pemakai dari partikel di udara dan dari cairan yang mencemari wajah. N95 juga memblokir setidaknya 95 persen partikel uji yang sangat kecil (0,3 mikron).
Sosok penting dari masker N95 ini adalah Peter Tsai, seorang ilmuwan yang lahir di Taiwan, Tsai adalah seorang profesor di bidang ilmu material dan teknik University of Tennessee selama 35 tahun sebelum pensiun tahun lalu, dan merupakan pakar terkenal dunia dalam menemukan masker kain bukan tenunan.
Advertisement
Tsai bersekolah di Kansas State University, belajar mata kuliah dari berbagai disiplin ilmu seperti teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, fisika dan matematika.
Dia menemukan teknologi pengisian elektrostatik yang digunakan untuk menghasilkan filter dari masker, termasuk masker medis dan N95, serta filter pemanas, ventilasi dan pendingin udara, dan memegang 12 paten AS serta 20 perjanjian lisensi komersial untuk penemuannya, demikian seperti yang dikutip dari Taipei Times, Senin (27/4/2020).Â
Hasil pengisian elektrostatik, di sisi lain, menanamkan serat dengan muatan listrik. Ini menghasilkan electret, bahan yang mampu menyerap dan menangkap mikroorganisme seperti bakteri dan virus, seperti yang dikutip dari Nextshark.
Berkat Peter Tsai, sebenarnya banyak warga yang bisa melindungi diri mereka dari serangan Virus Corona COVID-19, meskipun N95 direkomendasikan oleh FDA hanya untuk para tenaga medis.
Simak video pilihan berikut:
Efisiensi masker N95
Dikutip dari Taipei Times, "N" dalam nama respirator berarti "tidak tahan terhadap minyak," dan "95" berarti kemampuan untuk menangkal setidaknya 95 persen partikel submikron, seperti virus influenza, debu, serbuk sari, kabut dan asap.Â
N95 respirator terbuat dari empat lapisan media polypropylene: kerudung luar yang dapat menahan kelembaban, lapisan penyaringan dua lapis dan lapisan dalam yang bersentuhan dengan kulit, sehingga meningkatkan efisiensi filtrasi dari kain bukan tenunan yang digunakan dalam masker, memungkinkan partikel submikron ditangkap dan berhenti melakukan perjalanan melalui masker.Â
Â
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement