Liputan6.com, London - PM Boris Johnson mengatakan dia akan menetapkan "rencana komprehensif" pada minggu depan terkait cara untuk kembali membangkitkan ekonomi, membuka kembali sekolah-sekolah dan membantu orang-orang kembali bekerja setelah penguncian akibat Virus Corona COVID-19 ditetapkan.
Mengutip BBC, Jumat (1/5/2020), ia mengatakan Inggris telah "melewati puncak" wabah virus, tetapi menekankan negara itu tidak boleh "mengambil risiko lonjakan kedua".
Advertisement
Baca Juga
Johnson mengatakan masker wajah akan berguna sebagai bagian dari strategi untuk keluar dari kuncian.
Perdana menteri Inggris itu mengatakan bahwa "kita sekarang dapat melihat sinar matahari", tetapi dia bersikeras bahwa untuk menghindari bencana dari puncak kedua, Inggris harus mempertahankan tingkat "R" (jumlah satu orang yang terinfeksi akan menyebarkan virus) untuk tetap berada di bawah satu.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyataan Mengejutkan
Klaim dari perdana menteri yang menyatakan bahwa Inggris telah melewati puncak virus mungkin mengejutkan beberapa orang, mengingat adanya lonjakan besar dalam angka kematian pada minggu ini.
Pada akhir pekan diumumkan 20.000 orang telah meninggal, dan pada hari Rabu telah melewati 26.000.
Angka-angka itu telah meningkat dengan dimasukkannya secara retrospektif angka kematian di masyarakat, terutama rumah perawatan, yang dimulai sejak Maret.
Dan ada bukti kuat dari pelacakan kematian di rumah sakit, bahwa puncaknya benar-benar terlihat pada 8 April.
Sejak itu, angka yang dicatat berdasarkan tanggal kematian telah turun.
Di Inggris, angka yang dilihat adalah setengah dari jumlah mereka saat itu.
Tetapi, tentu saja, cerita yang berbeda terjadi di rumah perawatan di mana angkanya naik.
Secara efektif, ini adalah dua epidemi. Satu di populasi yang lebih luas yang berada di bawah kendali dan satu di rumah perawatan yang melonjak drastis.
Advertisement
Targetkan 100.000 Pengujian
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa pemerintah akan mencapai tujuan pada akhir April. Tujuan tersebut tak lain adalah memenuhi target pengujian terhadap Virus Corona COVID-19 sebanyak 100.000 setiap harinya.
Lebih dari 81.000 tes dilakukan pada hari Rabu, tetapi Menteri Perhubungan Inggris Grant Shapps mengatakan pada Question Time bahwa ada kapasitas untuk melakukannya lebih banyak.
Berbicara tentang target untuk tes harian pada Kamis malam, Shapps mengatakan bahwa "intinya adalah memiliki tes yang tersedia".
Dia melanjutkan: "Pada awal minggu kami hanya memiliki 5.000 tes yang tersedia, kami sekarang memiliki 20.000 yang tersedia dan itu alasan kami sangat mungkin untuk menjadi sangat dekat atau memenuhi target 100.000."
Sebuah sumber pemerintah juga mengatakan kepada BBC bahwa mereka cukup percaya diri bahwa angka pengujian akan sesuai dengan perkiraan.