Liputan6.com, Wuhan - Sebagian besar murid di Wuhan telah kembali belajar seperti biasa di sekolah sejak Rabu 6 Mei. Mereka terlihat mengenakan masker dan berjalan melewati pemindai termal.
Siswa sekolah menengah di 121 institusi kembali melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk pertama kalinya sejak kota mereka, titik nol pandemi Virus Corona COVID-19 ditutup pada Januari. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (6/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
"Sekolah akhirnya dibuka kembali!" tulis salah satu pengguna Weibo, platform pesanan singkat seperti Twitter yang umum digunakan di Tiongkok.
"Ini adalah pertama kalinya aku sangat senang kembali ke sekolah, meskipun aku harus mengikuti ujian bulanan pada tanggal 8," lanjutnya.
Remaja duduk di meja masing-masing terpisah satu meter antara satu dengan yang lain. Mereka pun akhirnya bisa diajar secara langsung oleh guru mereka setelah terpisah oleh jarak selama berbulan-bulan lamanya.
Untuk saat ini, hanya siswa tingkat ataslah yang mulai kembali bersekolah. Mereka merupakan angkatan senior yang akan mengikuti ujian masuk universitas.
Sedangkan untuk waktu dibukanya sekolah bagi siswa di tingkat lain masih belum dikonfirmasi.Â
Para pejabat di Wuhan mengatakan semua siswa dan staf harus telah diuji Virus Corona COVID-19 sebelum kembali ke sekolah, dan kampus-kampus telah didesinfeksi dan dibersihkan.
Dalam persiapan untuk kembali dibukanya sekolah, beberapa sekolah mengatur meja dan ukuran kelas yang lebih kecil, menurut media setempat.
Pemindai termal pun menyambut semua orang yang berjalan melewati gerbang sekolah, dan siapa pun dengan suhu tinggi tidak diizinkan masuk.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Langkah Normalisasi Kota Wuhan
Kembalinya kegiatan belajar mengajar di sekolah ini adalah langkah terbaru dalam normalisasi kehidupan secara bertahap di Wuhan dan sekitar provinsi Hubei, di mana Virus Corona baru diyakini telah muncul pertama kalinya pada akhir tahun lalu sebelum menyebar ke seluruh dunia.
Di tempat lain di China, sekolah-sekolah yang telah ditutup atau dilakukan secara online sejak Januari, mulai dibuka kembali secara bertahap bulan lalu, di mana kota Beijing dan Shanghai membiarkan beberapa siswa kembali bersekolah minggu lalu.
Kota-kota besar di China berangsur-angsur kembali normal setelah memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat dan menutup sebagian besar perekonomian untuk mengendalikan penyebaran virus.
Dalam beberapa bulan terakhir, infeksi secara nasional telah berkurang, dan tidak ada kasus baru yang dilaporkan di provinsi Hubei selama lebih dari sebulan.
Selama liburan lima hari pada awal bulan, ada 115 juta perjalanan domestik, dengan banyak lokasi wisata dibuka kembali walaupun dengan angka kehadiran terbatas.
Tempat wisata Disneyland di Shanghai juga rencananya akan dibuka kembali minggu depan, dengan langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan termasuk pengecekan suhu dan jarak sosial.
Namun, orang asing masih dilarang memasuki negara itu karena Tiongkok berupaya menahan infeksi yang didatangkan dari luar negeri.
Warga negara Tiongkok yang kembali dari luar negeri juga masih harus menjalani karantina selama 14 hari.
Â
Advertisement