Selandia Baru Tak Akan Batalkan Pemilu September 2020 karena Corona COVID-19

Rencananya, Selandia Baru akan mengakhiri tujuh minggu masa lockdown Virus Corona dalam beberapa hari mendatang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Mei 2020, 09:02 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 09:02 WIB
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Liputan6/AP)

Liputan6.com, Wellington - Komisi Pemilihan Umum Selandia Baru meluncurkan langkah-langkah keselamatan pada Selasa, 12 Mei yang dirancang untuk memungkinkan pemilihan nasional berjalan sesuai  rencana pada September, meskipun ancaman Corona COVID-19 masih ada.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (13/5/2020) Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan tanggal pemilihan yaitu 19 September pada Januari lalu, sebelum skala global penularan terlihat, dan telah berulang kali mengatakan dia tidak berencana untuk memindahkannya.

Rencananya, Selandia Baru akan mengakhiri tujuh minggu masa lockdown dalam beberapa hari mendatang.

Komisi Pemilihan Umum mengatakan telah mengadakan diskusi dengan otoritas kesehatan tentang bagaimana cara memberi suara dengan aman.

"Pemilihan tahun ini akan berbeda karena Corona COVID-19, serangkaian tindakan akan dilakukan untuk membantu menjaga orang tetap aman," katanya.

Kepala Petugas Pemilihan Umum Selandia Baru Alicia Wright mengatakan, ini termasuk manajemen antrian, jarak fisik, pembersih tangan di samping kotak suara dan alat pelindung bagi orang-orang yang melakukan pemungutan suara.

Pedoman tersebut tidak mencakup kegiatan pemilihan lainnya seperti peluncuran kampanye, demonstrasi partai, dan kampanye dari pintu ke pintu, yang semuanya kemungkinan besar akan terpengaruh secara signifikan.

 

Simak video pilihan berikut:


Jajak Pendapat

PM Selandia Baru Jacinda Ardern
PM Selandia Baru Jacinda Ardern ikut menghadiri salat Jumat di Christchurch. (dok.Twitter @Kasmawati75/https://twitter.com/Kasmawati75/status/1108928106977320961/Henry

Jajak pendapat yang diambil awal tahun ini sebelum pandemi mencapai Selandia Baru menunjukkan Partai Buruh membuntuti Partai Nasional.

Sejak itu, perdana menteri berusia 39 tahun itu telah memenangkan pujian global atas antisipasinya terhadap Virus Corona -- dari lima juta orang, tercatat 21 kematian.

Tidak ada jajak pendapat yang secara resmi dirilis saat Selandia Baru menjalani masa lockdown.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya