Top 3: Bukti Mars Bukan Planet Mati Hingga Manusia Tertua Dunia Kalahkan Corona Terpopuler

Para Ilmuan Skotlandia yang menguak bukti bahwa Mars bukan panet mati menjadi sorotan di Top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Mei 2020, 09:57 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 08:25 WIB
Ilustrasi tanah di Mars
Ilustrasi tanah di Mars (iStock).

Liputan6.com, Jakarta- Bukti mengenai Mars bukanlah planet mati telah dikuak oleh para ilmuan di Skotlandia. Berita tentang bukti pada Planet Mars tersebut menjadi berita yang paling disorot di kanal Global Liputan6.com hari ini.

Berita populer lainnya adalah mengenai Remdesivir yang masih diperdebatkan untuk menjadi obat Virus Corona COVID-19 di Australia. 

Berita yang jadi sorotan lainnya membahas tentang manusia tertua di dunia yang sembuh dari Virus Corona COVID-19. Berita tersebut juga membahas bahwa ia pernah menaklukkan Flu Spanyol di masa kecilnya. 

Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com edisi Rabu, (13/5/2020):

Saksikan Video Berikut Ini:

1. Para Ilmuan Skotlandia Kuak Bukti Mars Bukanlah Planet Mati

Pecahkan 'Misteri' Gas, Eropa Siap Luncurkan Misi ke Mars
Ilustrasi satelit mengorbit di Planet Mars. (NASA)

Para ilmuan mengungkap, meteorit yang terbentuk jauh di dalam perut Mars, telah memberikan bukti kimiawi yang kuat tentang konveksi magma di dalam mantel Planet Mars. Bukti ini menunjukkan bahwa Mars bukanlah planet mati.

Kristal olivin dalam meteorit Tissint yang jatuh ke Bumi pada 2011, menunjukkan planet tersebut aktif secara vulkanis ketika kristal terbentuk sekitar 574 hingga 582 juta tahun yang lalu.

Ahli geologi planet, Nicola Mari, dari University of Glasgow di Skotlandia mengatakan, tidak ada bukti konveksi magma sebelumnya di Mars, tetapi pertanyaan mengenai "Apakah Mars masih merupakan planet yang aktif secara vulkanis?" sebelumnya diselidiki menggunakan metode yang berbeda.

Baca selengkapnya...

2. Disetujui AS dan Jepang, Remdesivir Jadi Obat Corona Australia Masih Diperdebatkan

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Li Xiang, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memeriksa hasil pengujian di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu

Sebuah obat antivirus Corona COVID-19 bernama Remdesivir telah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Kendati demikian efektivitasnya masih diperdebatkan, termasuk di Australia yang kini mengembangkan sendiri antivirusnya.

Remdesivir dibuat oleh perusahaan farmasi Gilead, merupakan satu dari sejumlah obat lainnya yang diujicoba di berbagai dunia oleh perusahaan dan organisasi, termasuk WHO. Demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (11/5/2020).

Remdesivir adalah obat antivirus spektrum luas yang dirancang untuk menonaktifkan mekanisme virus dalam mereplikasi diri, termasuk Virus Corona COVID-19.

Baca selengkapnya...

3. Waktu Kecil Taklukkan Flu Spanyol, Kini Manusia Tertua di Dunia Kalahkan Corona

Kerja Keras Pekerja Medis Rawat Pasien Virus Corona
Pekerja medis memberikan perawatan kepada pasien virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Hingga saat ini terkonfirmasi 70.548 orang terinfeksi virus corona di China Daratan. (Chinatopix via AP)

Perempuan berusia 113 tahun di Provinsi Girona, Spanyol dinyatakan sembuh setelah tertular Virus Corona COVID-19. Manusia tertua di Spanyol itu berhasil mengalahkan virus tersebut setelah berjuang selama beberapa pekan.

Adalah Maria Branyas, yang saat dinyatakan positif Virus Corona COVID-19 langsung dikarantina di sebuah kamar di panti jompo. 

Dua orang lainnya di panti jompo tersebut telah meninggal akibat Virus Corona jenis baru, seperti dilansir Anadolu, Selasa (12/6/2020).

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya