WHO Sebut Benua Amerika Sebagai Pusat Pandemi Corona COVID-19 Saat Ini

Benua Amerika kini adalah pusat baru pandemi Virus Corona COVID-19 menurut seorang pejabat WHO, dan menasihati negara-negara di kawasan itu untuk tidak mengurangi upaya pencegahan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Mei 2020, 20:40 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 20:40 WIB
FOTO: Ngeri, Jenazah Korban Corona Terlantar di Jalanan Ekuador
Polisi dan petugas kedokteran forensik mengambil jenazah korban virus corona COVID-19 dari sebuah rumah di Guayaquil, Ekuador, Kamis (27/3/2020). Melihat banyaknya jenazah di Guayaquil, diduga korban tewas akibat COVID-19 di Ekuador lebih banyak dari angka resmi. (Guayas Government/AFP)

Liputan6.com, Jakarta- Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan benua Amerika sebagai pusat baru pandemi Virus Corona COVID-19 dan menasihati negara-negara di kawasan itu untuk tidak mengurangi pembatasan.

Direktur WHO untuk Amerika dan kepala Pan American Health Organization (PAHO), Carissa Etienne mengatakan bahwa jumlah kasus Virus Corona COVID-19 masih terus meningkat di Brasil, Peru, Chili, El Salvador, Guatemala dan Nikaragua.

Carissa Etienne mengatakan "wilayah kami telah menjadi pusat pandemi COVID-19." Ia juga menambahkan, Amerika Selatan saat ini melampaui Eropa dan AS dalam jumlah infeksi harian.

Carissa Etienne mengatakan jumlah kematian harian Corona COVID-19 Brasil diperkirakan akan memuncak di sekitar 1.020 kasus pada minggu ketiga bulan Juni, karena tingkat kematian harian negara itu juga mendekati yang tertinggi di dunia.

Saat ini, Brasil memiliki sekitar 375.000 kasus Corona COVID-19, yang merupakan kedua terbesar setelah 1.6 juta kasus di AS, seperti dikutip dari DW, Rabu (27/5/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Peringatan WHO Kepada Pejabat Brasil

Mengenal Rio De Janeiro, Kota Eksotis Penyelenggara Olimpiade 2016
Pemandangan Patung Yesus Kristus sedang memberkati kota Rio menjadi salah satu pemandangan menarik di Rio de Janeiro, Brasil, (26/6/2014). (AFP/Yasuyoshi Chiba)

Para pejabat Brasil telah mendapatkan peringatan dari WHO bahwa negara tersebut harus memiliki pengujian dan pelacakan langkah-langkah yang memadai, agar Virus Corona COVID-19 tidak menyebar sebelum ekonomi dapat dibuka kembali.

Namun, Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengecam para pemimpin negara bagian dan regional negara itu karena terus melakukan lockdown, dan berpendapat bahwa harga yang harus dibayar untuk ekonomi lebih besar daripada risiko kesehatan.

Direktur eksekutif WHO untuk layanan darurat, Mike Ryan, pada Senin 25 Mei mengatakan bahwa tingkat penularan Brasil yang "intens" berarti tindakan untuk tetap di rumah harus tetap dilakukan, terlepas dari potensi kerusakan ekonomi.

Mike Ryan mengatakan, "Anda harus terus melakukan segala yang Anda bisa." 

Peringatan yang juga diberikan oleh Mike Ryan adalah agar orang-orang tidak berasumsi bahwa pandemi Corona COVID-19 mulai menghilang, dengan menunjuk pada wabah di negara-negara Amerika Selatan sebagai bentuk peringatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya