Liputan6.com, Atlanta - Demo anti-rasisme di Amerika Serikat diwarnai kerusuhan, bentrokan, hingga penjarahan. Salah satu daerah yang terdampak parah adalah di New York City dan bisnis-bisnis banyak jadi korban.
Tak semua daerah mengalami hal serupa. Di beberapa kota, aparat keamanan berhasil melakukan aksi simpatik agar masyarakat tetap kondusif, seperti yang dilakukan Garda Nasional di Atlanta.
Advertisement
Baca Juga
Dalam sebuah video viral di Twitter, anggota pria dan wanita Garda Nasional tampak berjoget Macarena. Ini dilakukan sebelum jam malam (curfew).
Tampak beberapa peserta demo bergabung bersama Garda Nasional. Berikut videonya yang viral:
Countdown to curfew in Atlanta pic.twitter.com/vvITsNMSdB
— Jenny Jarvie (@JennyJarvie) June 5, 2020
Media lokal melaporkan pendemo meninggalkan lokasi ketika jam malam dimulai.
Garda Nasional merupakan pasukan militer khusus di AS yang bisa dimobilisasi gubernur negara bagian. Pasukan ini bisa dikerahkan untuk membantu kepolisian setempat.
Negara bagian Minnesota sudah lebih dahulu mengirimkan Garda Nasional dan berhasil mengendalikan demo yang meluas. Garda Nasional juga sempat dikerahkan ke Washington, D.C.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Cegah Kasus George Floyd Terulang, Minneapolis Larang Polisi Cekik Tahanan
Pada Jumat 5 Juni 2020, kota Minneapolis, AS, sepakat untuk melarang metode penahanan dalam bentuk cekikan (chokehold) oleh petugas berwenang, menyusul insiden seorang pria keturunan Afrika-Amerika bernama George Floyd, meninggal dunia dalam tahanan polisi, dan memicu hampir dua pekan protes di seluruh negeri Paman Sam.
Larangan untuk tindakan penahanan dalam bentuk cekikan telah disetuju oleh negosiator kota dengan negara bagian Minnesota, dan meminta kepolisian untuk berkontribusi dan melaporkan setiap penggunaan kekuatan yang tidak sah oleh petugas polisi lainnya.
Selain itu, Dewan Kota Minneapolis juga menyetujui kesepakatan dengan suara bulat setelah Departemen Hak Asasi Manusia Minnesota memulai penyelidikan hak-hak sipil pada pekan ini sebagai tanggapan atas kematian George Floyd.
Pada Jumat 5 Juni 2020, yang merupakan hari ke-11 terjadinya protes, demonstran di seluruh AS berkumpul. Pada awalnya, demonstrasi ini berlangsung dengan pembakaran dan penjarahan, namun kini aksi tersebut telah beralih menjadi suara damai untuk perubahan.
Pada Jumat, di hari yang sama, Pentagon mengatakan bahwa pihaknya memerintahkan pasukan tugas aktif yang telah dibawa ke area Washington untuk menanggapi protes untuk kembali ke pangkalan mereka.
Menurut Sekretaris Angkatan Darat Ryan McCarthy, pasukan yang dibawa dari Fort Bragg, North Carolina, dan Fort Drum, New York, telah berangkat atau berada di bawah perintah untuk "segera berangkat,"seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (6/6/2020).
Advertisement