Menlu RI Berbagi Strategi Indonesia Kembangkan Vaksin Corona COVID-19

Dalam suatu acara virtual yang diadakan oleh DPP Partai Golkar, Menlu Retno Marsudi menyampaikan strategi yang dilakukan oleh Indonesia untuk mengembangkan vaksin Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Jun 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2020, 18:35 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam acara Silaturahome bersama Liputan6.com pada Rabu 27 Mei 2020.
Menlu Retno Marsudi dalam acara Silaturahome bersama Liputan6.com pada Rabu 27 Mei 2020.

Liputan6.com, Jakarta- Pandemi Virus Corona COVID-19 di dunia masih berlangsung hingga saat ini. Termasuk Indonesia, beberapa negara sedang berjuang mengembangkan dan mendapatkan vaksin untuk virus tersebut. 

Dalam webinar bertemakan "Tren Geopolitik Dunia di Tengah COVID-19," yang diadakan oleh DPP Partai Golkar, Menlu RI Retno Marsudi menyampaikan strategi dan dua negara yang paling aktif dalam bekerja sama dengan Indonesia untuk mengembangkan vaksin Corona COVID-19 saat ini. 

"Ada beberapa jenis vaksin, ada vaksin yang memang utuh dilemahkan kemudian diaktifkan lagi, kemudian ada vaksin yang merupakan istilahnya rekombinan, ada juga vaksin yang merupakan rekayasa genetik," kata Menlu Retno Marsudi. 

Mengacu pada strategi yang dijalani Indonesia dalam mengembangkan vaksin Corona COVID-19, Menlu Retno Marsudi mengatakan Indonesia mengembangkan vaksin secara mandiri dan bekerja sama dengan negara lain. 

"Ada dua strategi, yang pertama tentunya untuk kemandirian kita, yang kedua adalah kita menjalin kerjasama dengan beberapa pihak," jelas Menlu Retno Marsudi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Menjalin Komunikasi Dengan Norwegia dan China

Menlu Retno menghadiri Pertemuan Terbuka Tingkat Tinggi Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai Perlindungan Warga Sipil dalam Konflik Bersenjata, yang dilakukan melalui video teleconference, 27 Mei 2020.
Menlu Retno menghadiri Pertemuan Terbuka Tingkat Tinggi Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai Perlindungan Warga Sipil dalam Konflik Bersenjata, yang dilakukan melalui video teleconference, 27 Mei 2020. (Dok: Kemlu RI)

Dalam kerja sama dengan Indonesia, Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa negara kita sedang menjalin komunikasi dengan dua organisasi pengembang vaksin di Norwegia dan China. 

Menlu Retno mengatakan, "Kita sudah menghubungi beberapa pihak antara lain adalah pertama dengan CEPI yang berbasis di Norwegia. CEPI ini memang vaksin yang jenisnya adalah rekayasa genetik. Sementara itu, kita juga sedang menjalin komunikasi dengan Sinopec dari Tiongkok, beberapa yang lainnya tentunya ada tetapi yang lebih menonjol adalah 2 tersebut yang sedang kita lakukan saat ini."

Dikutip dari situs web resminya yaitu Cepi.net, diluncurkan di Davos pada 2017, CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) adalah kemitraan global inovatif antara organisasi publik, swasta, filantropis, dan masyarakat sipil.

"Kami bekerja sama untuk mempercepat pengembangan vaksin terhadap penyakit menular yang muncul dan memungkinkan akses yang setara ke vaksin ini untuk orang-orang selama wabah," kata CEPI dalam situs web resminya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya