Bantu Warga Terdampak Pandemi Corona COVID-19, Kota di AS Pakai Lagi Uang Kayu

Kota Tenino di negara bagian Washington, AS, membuat kembali uang berbahan kayu era 1930-an untuk membantu warganya yang mengalami dampak ekonomi karena pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Liputan6.comNatasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Jun 2020, 11:24 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2020, 11:24 WIB
Uang Kayu yang dicetak pada mesin era 1890-an dicetak dan digunakan kembali untuk warga kota Tenino, Washington, AS, yang terpengaruh dampak ekonomi akibat pandemi Virus Corona (21/5/2020). (Photo Credit: AP Photo/Ted S. Warren)
Uang Kayu yang dicetak pada mesin era 1890-an dicetak dan digunakan kembali untuk warga kota Tenino, Washington, AS, yang terpengaruh dampak ekonomi akibat pandemi Virus Corona (21/5/2020). (Photo Credit: AP Photo/Ted S. Warren)

Liputan6.com, Tenino - Ketika bank-bank di sebuah kota di negara bagian Washington, AS, kehabisan uang tunai di tengah Depresi Besar pada tahun 1931, uang kayu atau angka yang tercetak di atas keping kayu mulai digunakan dan mewakili sebuah nilai moneter.

Otoritas kota mencetak uang di atas kayu, untuk mempertahankan perekonomian di Kota Tenino agar tetap berjalan. Kota tersebut menggunakan mesin yang sama dengan yang digunakan pada 1930-an untuk saat ini. 

Hal itu dilakukan, agar masih dapat mencetak uang yang dibagikan kepada warga yang mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi Virus Corona COVID-19.

Transaksi dengan uang berbahan kayu itu pun sudah dilakukan oleh salah satu seorang warga Kota Tenino. 

Laurie Mahlenbrei, menggunakan uang kayu itu untuk berbelanja di supermarket setempat. Dengan total $24,97 dolar AS, ia membeli saus salad keju, mentega, kalkun cincang, beberapa kaleng makanan anjing bebas biji-bijian, dan sikat gigi baru.

Laurie menyerahkan sepotong kayu bertanda $25 kepada kasir untuk membayar semua keperluannya, dan berjalan keluar dari supermarket tersebut dengan membawa barang-barang belanjaannya dalam tas plastik.

Transaksi tersebut merupakan salah satu yang pertama yang melibatkan upaya di Tenino, Washington, untuk membantu penduduk dan pedagang lokalnya agar bisa melewati dampak ekonomi pandemi Virus Corona COVID-19.

Presiden Masyarakat Sejarah South Thurston, Loren Ackerman, mengatakan "Apa yang ingin dilakukan kota ini sebenarnya ingin memberikan sepuluh ribu dolar, tiga ratus dolar per keluarga yang memenuhi syarat untuk program itu."

Ackerman juga memaparkan, "Jadi, saya mencetak 400 uang kayu bernilai masing-masing dua puluh lima dolar, dan ini akan diberikan kepada keluarga-keluarga itu dan mereka dapat membelanjakannya untuk membayar tagihan. Mereka dapat membeli bahan makanan, membeli bahan bakar, apa pun yang mereka perlukan."

Kota tersebut menggunakan dana dari simpanan daruratnya puluhan tahun setelah menciptakan program serupa selama Depresi Besar,  untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan hingga sebesar $300 per bulan dalam mata uang kayu untuk dibelanjakan, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (24/6/2020). 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Penggunaan Uang pada Pom Bensin hingga Restauran

Nilai Tukar Rupiah
Aktivitas penukaran uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar Rupiah pada Kamis (19/3) sore ini bergerak melemah menjadi 15.912 per dolar Amerika Serikat, menyentuh level terlemah sejak krisis 1998. (merdeka.com/Imam Buhori)

Mulai dari pom bensin dan bengkel mobil hingga restauran Meksiko Don Juan's Mexican Kitchen, hampir setiap bisnis di Kota Tenino menerima transaksi dengan uang kayu itu.

Tetapi, uang kayu itu tidak berlaku untuk pembelian alkohol, tembakau, atau ganja.

Uang kayu tersebut bisa ditukarkan oleh tempat-tempat usaha dengan uang dolar yang sebenarnya di Balai Kota, atau menjualnya di tempat lain.

Dicetak pada alat era 1890-an yang sama yang pernah digunakan untuk mencetak uang selama masa Depresi dan surat kabar lokal, mata uang itu dibuat dengan ketebalan, ukuran dan fleksibilitas kartu indeks. 

Menurut beberapa pedagang, mereka telah ditawari nilai jual tiga kali nilai nominal oleh kolektor uang dari berbagai penjuru AS.

Wali Kota Tenino Wayne Fournie mengungkapkan, " Kami menghadapi kemerosotan ekonomi yang cukup signifikan. Maka kami mencoba mengatasinya sendiri untuk memacu perekonomian dan menyuntikkan modal kembali ke bisnis lokal dan membantu warga yang terkena dampak pandemi."

Berpopulasi sebanyak 1.800, kota Tenino berjarak sekitar 25 menit dengan kendaraan bermotor ke arah selatan dari ibu kota negara bagian, Olympia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya