5 Negara Pengonsumsi Makanan Cepat Saji Terbanyak di Dunia

Jika berpikir bahwa konsekuensi terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji hanya berat badan bertambah, Anda salah. Sebab, ada efek lainnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Jul 2020, 22:33 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 20:40 WIB
Ilustrasi makanan cepat saji
Ilustrasi seistem pencernaan (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Fast food atau makanan cepat saji setiap harinya dikonsumsi jutaan orang di seluruh dunia setiap harinya. Alasannya bermacam-macam, mulai dari rasanya yang enak, murah, dan praktis.

Populasi Bumi yang kian bertambah dan kehidupan sehari-hari yang dituntut serba cepat, membuat makanan cepat saji menjadi pilihan.

Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa fast food bukanlah makanan yang sehat jika dikonsumsi terus menerus. Jika berpikir bahwa konsekuensi terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji hanya berat badan bertambah, Anda salah. Ada dampak lain yang ditimbulkannya.

Sejumlah negara ini bahkan tercatat sebagai pengonsumsi makanan cepat saji terbanyak di dunia. Seperti dikutip dari laman Therichest.com menurut data per tahun 2013, berikut 5 daftar selengkapnya yang dimuat Selasa (30/6/2020):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Amerika Serikat

Ilustrasi Makanan Cepat Saji
Ilustrasi makanan cepat saji (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Amerika Serikat berada di posisi pertama sebagai negara pengonsumsi makanan cepat saji terbanyak di dunia. Burger adalah makanan cepat saji yang paling populer.

Bahkan, ada banyak keluarga di AS yang mengeluarkan 50 persen dari total pendapatannya dalam satu bulan hanya untuk makanan cepat saji.

Meskipun telah ada upaya bagi perusahaan makanan cepat saji yang menawarkan menu sehat, namun industri ini masih saja disalahkan dalam peningkatan jumlah orang yang mengalami obesitas.

Sejumlah resto makanan cepat saji seperti McDonald, Burger King, Subway hingga Wendy's sangat populer di Negeri Paman Sam ini.


2. Prancis

Ilustrasi makanan cepat saji
Ilustrasi makanan cepat saji atau fast food. (iStock)

Prancis dikenal sebagai negara dengan hidangan menu enak dan lezat. Sejumlah restoran mahal di dunia pun ada di negara ini.

Rupanya, dalam waktu belakangan Prancis mengalami ledakan dalam makanan cepat saji. Jumlah restoran cepat saji di negara ini naik 14 persen pada 2012.

Naiknya tingkat konsumsi makanan cepat saji di negara ini terjadi lantaran ada penyusutan waktu makan siang menjadi 22 menit saja.


3. Kanada

Ilustrasi makanan cepat saji
Ilustrasi makanan cepat saji (sumber: iStockphoto)

Posisi ketiga ditempati oleh Kanada. Perusahaan makanan cepat saji paling terkemuka di Kanada adalah Tim Hortons. McDonald dan Subway juga ada di negara itu.

Tetapi kepopuleran Tim Hortons masih jauh memimpin. Makanan favorit warga Kanada apabila mendengar kata fast food adalah burger, ayam hingga es krim.


4. Inggris

ilustrasi makanan cepat saji/unsplash
ilustrasi makanan cepat saji/unsplash

Inggris juga termasuk dalam daftar negara yang penduduknya paling banyak mengonsumsi makanan cepat saji. Akibat adanya kekhawatiran soal kesehatan warga, sejumlah perusahaan makanan membuat perjanjian.

McDonalds, KFC hingga Burger King mendaftar dalam kesepakatan tanggung jawab kesehatan masyarakat. Mereka harus menampilkan informasi kalori dari semua produk yang dijual di papan menu.

Untuk masalah kesehatan, Subway pun mengurangi tingkat garam dari semua makanan yang mereka jual.

 


5. Korea Selatan

Ilustrasi makanan cepat saji (sumber: iStockphoto)
Ilustrasi makanan cepat saji (sumber: iStockphoto)

Posisi kelima ada Korea Selatan. Korsel adalah negara Asia yang masuk lima besar yang warganya mengonsumsi makanan cepat saji.

Hal ini rupanya terjadi karena Korsel pernah mengalami masalah ketidakpastian yang ditimbul akibat krisis ekonomi. Kondisi ini lantas memaksa warganya untuk mengonsumsi makanan yang murah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya