Liputan6.com, Tripoli: Saif al-Islam Khadafi, putra mantan pemimpin Libia, Muammar Khadafi, akan diadili bulan September, demikian menurut juru bicara kejaksaan negara itu. Saif al-Islam (40 tahun), akan diadili di Kota Zintan, tempat ia ditahan sejak ditangkap tahun lalu.
Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat penahanan atas kejahatan terhadap kemanusiaan, mengatakan mereka mengetahui berita rencana pengadilan itu, namun belum dikontak Libia. Saif al-Islam sendiri mengatakan ia ingin diadili di ICC, Den Haag, Belanda. Para aktivis menyatakan khawatir ia akan menghadapi hukuman mati bila dinyatakan bersalah di Libia.
Juru bicara kejaksaan Taha Nasser Baara mengatakan, "Komisi kejaksaan telah menyelesaikan penyelidikan kejahatan yang dilakukan Saif al-Islam mulai dari awal revolusi tanggal 15 Februari (2011) dan telah mempersiapkan dakwaan." Baara mengatakan dakwaan itu akan disepakati oleh kejaksaan dalam beberapa hari ini dan akan menetapkan tanggal pengadilan pada bulan September.
Saif al-Islam ditahan di Zintan, yang terletak 170 kilometer di barat daya Tripoli. Kelompok milisi yang menahannya menuntut agar ia diadili di Zintan.(BBC/ADO)
Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat penahanan atas kejahatan terhadap kemanusiaan, mengatakan mereka mengetahui berita rencana pengadilan itu, namun belum dikontak Libia. Saif al-Islam sendiri mengatakan ia ingin diadili di ICC, Den Haag, Belanda. Para aktivis menyatakan khawatir ia akan menghadapi hukuman mati bila dinyatakan bersalah di Libia.
Juru bicara kejaksaan Taha Nasser Baara mengatakan, "Komisi kejaksaan telah menyelesaikan penyelidikan kejahatan yang dilakukan Saif al-Islam mulai dari awal revolusi tanggal 15 Februari (2011) dan telah mempersiapkan dakwaan." Baara mengatakan dakwaan itu akan disepakati oleh kejaksaan dalam beberapa hari ini dan akan menetapkan tanggal pengadilan pada bulan September.
Saif al-Islam ditahan di Zintan, yang terletak 170 kilometer di barat daya Tripoli. Kelompok milisi yang menahannya menuntut agar ia diadili di Zintan.(BBC/ADO)