Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan bincang telepon dengan Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo untuk membahas isu-isu strategis. Salah satu topik yang dibahas adalah Laut China Selatan.
Pompeo memberikan komitmen AS untuk menjunjung hukum yang berlaku di Laut China Selatan yang notabene diklaim secara sepihak oleh China. Indonesia dan negara-negara ASEAN lain tidak mengakui klaim tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Menteri Luar Negeri Michael R. Pompeo hari ini berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengenai Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kuat dan terus terjalin, serta tujuan bersama kedua negara akan penghormatan terhadap hukum internasional di Laut China Selatan," ujar Wakil Juru Bicara Utama di Kemlu AS, Cale Brown, Selasa (4/8/2020).
Meski lokasi AS jauh dari Laut China Selatan, AS sempat berkata akan terus memantau perundingan terkait Laut China Selatan yang jadwalnya dilaksanakan tahun depan.
Isu lain yang dibahas kedua menteri luar negeri adalah kemitraan ekonomi dan kesehatan. Beberapa waktu lalu, AS sudah mengirimkan 100 ventilator ke Indonesia.
Bulan ini, AS akan lanjut mengirimkan hingga 1.000 ventilator melalui USAID. Menlu Retno juga berharap kerja sama investasi usai pandemi bisa berjalan di antara kedua negara.
"Menlu Pompeo dan Menlu Retno menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesehatan masyarakat dan kerjasama ekonomi untuk membangun kembali perekonomian kita dan menjaga kawasan tetap aman," pungkas Cale Brown.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ventilator dari AS
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara simbolis menerima ventilator dari pemerintah Amerika Serikat, Selasa 28 Juli 2020. Kiriman ini merupakan tahap pertama.
Ventilator yang diterima adalah buatan Vyaire Medical berjumlah 100 ventilator. Pada Agustus, ada lagi kiriman 1.000 ventilator tambahan dari AS.
"Saya diinformasikan bahwa totalnya akan ada 1.000 ventilator dari AS yang dikirimkan ke Indonesia dalam batch-batch terpisah selama Agustus," ujar Retno dalam konferensi pers virtual.
Perwakilan pemerintah AS yang hadir berkata ventilator ini adalah pemberian dari masyarakat AS ke Indonesia. AS mengirim ventilator melalui USAID ke berbagai negara.
"Amerika Serikat telah menjanjikan bantuan ventilator ke negara-negara di seluruh dunia melalui USAID," ujar Charge d'Affaires Kedubes AS, Heather Variava.
Menlu memandang pemberian ventilator ini adalah bukti pentingnya kolaborasi internasional untuk melawan Virus Corona. Pandemi ini dinilai memberikan tantangan yang belum pernah ada sebelumnya dan butuh respons bersama.
Menlu Retno pun menyampaikan rasa terima kasihnya ke AS atas bantuan ventilator.
"Atas nama rakyat dan pemerintah Republik Indonesia, saya ingin menyampaikan apresiasi kami kepada pemerintah AS," ujar Menlu Retno.
Ke depannya, Menlu Retno berharap kerja sama strategis antar kedua negara dapat terus berjalan, baik itu di bidang kesehatan maupun investasi pasca-pandemi.
Advertisement