Ledakan di Beirut Lebanon Setara Gempa Bumi Magnitudo 3,3

Data yang dikumpulkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat menunjukkan bahwa ledakan di Beirut Lebanon menciptakan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan magnitudo 3,3.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Agu 2020, 05:24 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2020, 05:24 WIB
Ledakan di Beirut Lebanon. (AFP)
Ledakan di Beirut Lebanon. (AFP)

Liputan6.com, Beirut - Ledakan di Beirut Lebanon dilaporkan menghasilkan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan magnitudo 3,3.

CNN yang dikutip Rabu (5/8/2020) menyebut, data yang dikumpulkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat menunjukkan bahwa ledakan besar di Beirut begitu kuat. Menciptakan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan magnitudo 3,3.

Kendati demikian, meski setara dengan magnitude 3,3 tidak, kekuatannya "tak langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama."

Hal itu terjadi karena ledakan masuk guncangan jenis permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi. Demikian menurut Don Blakeman, ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional.

Blakeman mengatakan sebagian besar energinya masuk ke udara dan bangunan. "Tidak cukup energi untuk ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," katanya.

Artinya, jika ledakan di Beirut Lebanon itu terjadi di bawah permukaan bumi, besarnya akan lebih tinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Ini:


Dilaporkan Picu Gas Beracun

Ledakan Besar Guncang Kota Beirut Lebanon
Puing-puing bangunan setelah setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, (4/8/2020). Saksi mata melihat banyak orang terluka oleh kaca terbang dan puing-puing akibat ledakan besar tersebut. (AP Photo/Hussein Malla)

Ledakan di Beirut Lebanon dilaporkan memicu gas beracun. Kedutaan Besar AS di ibu kota itu pun kabarnya mendesak mereka yang berada di area ledakan untuk "tinggal di dalam ruangan dan memakai masker jika ada"

Pihak kedutaan juga sudah mengeluarkan security alert atau peringatan keamanan terkait ledakan di Beirut Lebanon itu.

"Ada laporan gas beracun yang lepas akibat ledakan itu, sehingga semua di daerah itu harus tinggal di dalam ruangan dan memakai masker jika ada," kedutaan memperingatkan seperti dikutip dari CNN, Rabu (5/8/2020).

Selain itu, pihak kedutaan juga mendesak warga AS di daerah yang terkena dampak untuk "menghubungi orang yang mereka cintai secara langsung dan atau memperbarui status mereka di media sosial."

Ledakan di Beirut Lebanon nan dahsyat pada Selasa sore waktu setempat dilaporkan menewaskan puluhan orang. Kabar terbaru mengutip AFP, jumlah korban mencapai 73 orang. Sementara mereka yang cedera kabarnya mencapai 3.700.


Ledakan Terasa Hingga Radius 200 Km

Ledakan Besar Guncang Kota Beirut Lebanon
Kondisi bangunan setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, (4/8/2020). Ledakan besar tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang. (AFP Photo/Anwar Amro)

Mengutip Sky News, rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah bangunan bertingkat tinggi meledak, mengirimkan gelombang kejut yang luas di seluruh kota. Terdengar dan terasa sejauh Siprus - lebih dari 200 km (180 mil) jauhnya.

Gambar yang beredar juga menunjukkan adegan kehancuran, menunjukkan mobil-mobil terbalik dan kru darurat berkumpul di sekitar gedung yang hancur.

Ledakan itu sepertinya berpusat di sekitar area pelabuhan kota yang berisi gudang-gudang, dan terasa hingga beberapa area di ibu kota.

Menurut kantor berita NNA mengutip Kepala Keamanan Internal Lebanon, Abbas Ibrahim, ledakan di Beirut itu terjadi di sebuah gedung yang berisi bahan-bahan yang sangat eksplosif. Laporan sebelumnya menyatakan bangunan itu adalah gudang penyimpanan kembang api.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya