Liputan6.com, Jakarta - Dalam jumpa pers beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Oval Office bahwa ia menyampaikan informasi yang sangat khusus. Di mana, dua pemimpin Israel dan UEA membuat kesepakatan damai.
Baca Juga
Advertisement
Donald Trump juga mengunggah status di Twitter terkait pernyataan bersama antara AS, UEA dan Israel, menyebut perjanjian untuk "normalisasi penuh hubungan" antara Israel dan Uni Emirat Arab sebagai "terobosan diplomatik bersejarah."
Berbagai kesepakatan direncanakan kedua negara. Meski begitu, ada banyak pihak yang menentang, termasuk Palestina. Namun, Israel mengisyaratkan bahwa hubungan dengan UEA tak berhenti disitu saja. Pihaknya menyebut akan menggaet lebih banyak lagi negara-negara Arab.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (18/8/2020), berikut 6Â hal yang terjadi di balik hubungan Israel dan UEA yang semakin mesra:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Kembangkan Alat Tes COVID-19
Hubungan kedua negara mesra setelah sejumlah perusahaan dari (UEA) menandatangani perjanjian dengan Negeri Yahudi untuk bersama-sama mengembangkan penelitian dan studi tentang Virus Corona COVID-19.
Kabar mengenai penandatangan perjanjian antara kedua negara dilaporkan kantor berita UEA, WAM.
Kesepakatan itu diluncurkan beberapa hari setelah kedua negara telah mengumumkan perjanjian damai yang dimediasi oleh AS, yaitu dengan menormalisasi hubungan diplomatik, seperti dikutip dari AFP.
Dalam laporannya, WAM mengatakan, investasi Nasional APEX asal UEA, dan dan Tera Group dari Israel telah menandatangani "perjanjian komersial strategis" pada Sabtu malam waktu setempat di Abu Dhabi.
Â
Advertisement
2. Rencana Pembukaan Kedubes di Tiap Negara
Pembentukan hubungan diplomatik penuh; pertukaran kedutaan; dan hubungan perdagangan normal antara Israel dan UEA merupakan langkah maju diplomatik yang signifikan.
Saat kesepakatan kerja sama dan pembukaan hubungan diplomatik dimulai, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan segera melakukan rencana pembukaan kedutaan besar di negara masing-masing, demikian dikutip dari laman BBC.
Gedung Putih pertama kali mengumumkan kesepakatan itu. Donald Trump menyebut bahwa ini adalah kesepakatan yang berpotensi menawarkan lebih banyak kesempatan di masa depan.
Â
3. Rencana Kedua Negara Buka Jalur Penerbangan
Selain kerja sama dalam menangani penyebaran Corona COVID-19, kedua negara memiliki rencana untuk membuka jalur penerbangan satu sama lain.
Mengenai penerbangan, pengusaha Emirat Khalaf Ahmad Al Habtoor mengatakan kepada media Israel bahwa dia sedang dalam pembicaraan dengan Israir Airlines untuk menetapkan penerbangan langsung antara Israel dan UEA, demikian dikutip dari laman almonitor.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa penerbangan tersebut akan melewati Arab Saudi.
Â
Advertisement
4. Undangan Presiden Israel untuk Pemimpin de facto Uni Emirat Arab
Presiden Israel pada hari Senin mengundang pemimpin de facto Uni Emirat Arab untuk mengunjungi Yerusalem, memuji perannya dalam mencapai kesepakatan yang "mulia dan berani" untuk menormalkan hubungan antara Israel dan UEA.
"Di hari-hari yang menentukan ini, kepemimpinan diukur dengan keberanian dan kemampuannya untuk menjadi terobosan dan berpandangan jauh ke depan," tulis Presiden Israel Reuven Rivlin dalam sebuah surat kepada Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, putra mahkota Abu Dhabi.
Atas nama orang Israel dan (saya) secara pribadi, saya menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan undangan kepada Yang Mulia untuk mengunjungi Israel dan Yerusalem dan menjadi tamu kehormatan kami," kata Rivlin dalam surat tersebut, yang disiarkan oleh juru bicaranya kepada publik.
Â
5. Pembukaan Situs Website yang Sebelumnya Diblokir
Dampak dari hubungan diplomatik antara Israel dan UEA yaitu dibukanya saluran telepon di kedua negara. Warga di kedua negara yang sebelumnya tidak bisa terhubung, kini bisa berkomunikasi.
Selain itu, Situs web Israel yang sebelumnya diblokir juga sekarang dapat diakses dari dalam UEA. Begitu pula dengan sebaliknya.
Â
Advertisement
6. Pertemuan Terselubung
Ternyata, komunikasi kedua negara bukan baru-baru ini terjadi. Pada Oktober 2018, Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel Miri Regev menjadi orang Israel pertama yang mengunjungi Abu Dhabi dalam kunjungan kenegaraan resmi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia menyaksikan untuk pertama kalinya lagu kebangsaan Israel dimainkan di turnamen judo dan kemudian mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed, di mana dia menulis "Saya berharap kehidupan yang baik dan perdamaian untuk semua" dalam bahasa Ibrani di buku pengunjung, demikian dikutip dari Al Jazeera.
Regev, mantan kepala juru bicara militer Israel, dikenal oleh warga Palestina dan kritikus atas pernyataannya yang lebih mengerikan, seperti menggambarkan migran Afrika di Israel sebagai "kanker", dan menyerukan pemerintahnya tahun lalu untuk menghidupkan kembali kebijakan dalam membunuh para pemimpin Palestina.
Kunjungannya ke Uni Emirat Arab (UEA) adalah tanda yang jelas dari UEA yang berupaya mendorong hubungan terselubungnya dengan Israel di tempat terbuka.
Sejak kunjungan Regev, Menteri Komunikasi Israel, Ayoub Kara, serta Menteri Luar Negeri Yisrael Katz juga telah melakukan perjalanan ke Abu Dhabi dan Dubai.