Liputan6.com, Beijing - Seekor anak sapi yang lahir dengan dua kepala telah mengejutkan para peternak di China tenggara yang telah tersebar dalam sebuah rekaman video.Â
Rekaman video sapi di sebuah desa di Dejiang, Provinsi Guizhou, memperlihatkan bayi sapi tersebut dengan dua kepala, dua telinga, dua mulut, dan empat mata.
Menurut laporan, induk dari sapi berkepala dua itu melahirkan Sabtu pekan lalu, setelah tujuh jam persalinan yang dibantu pemiliknya, Zhang.
Advertisement
Sapi yang lahir dengan kepala dua ini menarik banyak perhatian warga yang pergi ke rumah Zhang untuk melihatnya. Â
Seorang tetangga memberi tahu reporter bahwa dia datang untuk melihat hewan itu karena dia tidak dapat mempercayai berita itu.
"Sekarang setelah saya melihatnya dengan mata kepala sendiri, saya tahu itu benar," tambahnya.
Seorang ahli mengatakan bahwa sapi berkepala dua itu memiliki tenggorokan yang sama dan bisa memiliki empat tanduk.
Ia mengaku anak sapi itu sehat dan berharap bisa terus berkembang.
Dipercayai bahwa sapi tersebut terkena mutasi genetik saat masih berada di dalam rahim induknya, seperti yang dikutip dari Daily Mail, Sabtu (22/8/2020).
Simak video pilihan berikut:
Bagaimana Hewan Berkepala Dua Bisa Lahir?
Hewan berkepala dua memiliki kondisi yang disebut polycephaly, yang berasal dari kata Yunani poli yang berarti 'banyak' dan kephale yang berarti 'kepala'.
Biasanya binatang yang memiliki kondisi ini, juga disebut sebagai parapagus dicephalic, memiliki dua kepala di satu tubuh.
Setiap kepala hewan polycephalic memiliki otaknya sendiri, dan mereka berbagi kendali atas organ dan anggota badan, meskipun struktur khusus dari koneksi berbeda-beda di setiap kasus.
Hewan dengan kondisi ini tidak hidup dengan lama, biasanya mereka bertahan beberapa bulan saja.
Mereka disebut bicephalic atau dicephalic jika hewan itu memiliki dua kepala. Jika mereka memiliki tiga kepala, mereka disebut tricephalic.
Meski tak sering ditemukan, hewan berkepala dua telah didokumentasikan sejak tahun 1800-an, menurut situs video Newsflare.
Â
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement