Top 3: Pencabutan Larangan Jam Malam Akibat Corona COVID-19 di Melbourne Paling Disorot

Liputan6.com, Melbourne - Pemberitaan soal pencabutan aturan jam malam yang sebelumnya diterapkan di Kota Melbourne, Australia menjadi artikel yang paling banyak dibaca oleh pembaca kanal Global Liputan6.com pada Senin (28/9/2020).

Aturan itu dibuat mengingat jumlah kasus Corona COVID-19 di kota itu mulai mengalami penurunan, meski begitu ada sejumlah aturan yang juga harus diikuti.

Artikel selanjutnya yang banyak dibaca yaitu soal limbah makanan. Ada empat bahan makanan yang selama ini menjadi food waste dan terbuang begitu saja.

Kemudian, artikel tentang pidato Menlu Belarus di PBB yang diselenggarakan di tengah pandemi Corona COVID-19 menyebut negara barat menimbulkan kekacauan di negaranya juga jadi isu yang paling disorot.

Berikut selengkapnya dalam Top 3 Global edisi hari ini:

Pemberlakukan jam malam di kota terbesar kedua Australia, yaitu Melbourne akan dicabut mulai Senin, 28 September setelah hampir dua bulan diberlakukan .

Perdana Menteri negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan, penduduk Melbourne akan bebas meninggalkan rumah mereka kapan saja untuk bekerja, berolahraga, membeli kebutuhan pokok.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (27/9/2020) relaksasi terjadi setelah 16 infeksi baru dan dua kematian dilaporkan di Victoria dan kasus aktif negara bagian turun di bawah 400 untuk pertama kalinya sejak 30 Juni.

Selanjutnya...

Limbah makanan atau dikenal dengan food waste menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. Di Inggris saja, diprediksi makanan senilai belasan miliar pound sterling terbuang setiap tahunnya.

Salah satu penyumbang terbesar food waste adalah makanan kedaluwarsa yang berakhir di tempat sampah. Ironisnya, ada jutaan manusia yang mengalami masalah kelaparan.

Sementara, manusia di kota besar membuang makanan yang tidak habis mereka konsumsi. Lalu apa saja jenis makanan yang terbuang sia-sia?

Selanjutnya...

Menteri Luar Negeri Belarus Vladimir Makei menuduh negara-negara Barat pada Sabtu, 26 September 2020 berusaha untuk menabur "kekacauan dan anarki" di bekas negara pecahan republik Soviet tersebut.

Pasalnya, Belarus tengah diguncang aksi protes jalanan sejak pemilihan bulan lalu, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (27/9/2020).

"Kami melihat upaya untuk mengguncang situasi di negara ini," kata Menlu Belarus kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sebuah pernyataan video.

Selanjutnya...