Jepang Rilis Protokol Baru Militer, Cara Hadapi Penampakan UFO

Militer Jepang, yaitu SDF telah diberikan protokol baru tentang cara menghadapi penampakan UFO, mari simak selengkapnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Sep 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2020, 08:01 WIB
Ilustrasi Alien (iStockphoto)
Ilustrasi Alien (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo - Pasukan Pertahanan Jepang (SDF) telah diberikan protokol baru tentang bagaimana menghadapi benda terbang tak dikenal (UFO) yang berpotensi menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional.

Dalam konferensi pers pada awal September 2020, mantan Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan bahwa anggota militer perlu membuat rekaman visual dari fenomena benda yang tidak dikenal yang mereka temui, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Selasa (29/9/2020).

Rekaman tersebut kemudian juga harus dianalisis sepenuhnya. Selain itu, tugas untuk militer lainnya adalah mengecek laporan penampakan UFO dari masyarakat.

Sebelum pemerintah Jepang melakukan reshuffle menteri pada pertengahan September 2020, keputusan itu merupakan salah satu arahan terakhir dari Kono sebagai menteri pertahanan.

Sebelumnya, Kono sempat menyatakan keraguannya tentang keberadaan pesawat alien dari luar angkasa yang mengunjungi Bumi.

Dalam konferensi pers pada April 2020, Kono mengungkapkan, "Terus terang, saya tidak percaya pada UFO". 

Namun akhirnya topik tersebut diangkat ketika Kono menghadiri pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS, Mark Esper di Guam pada akhir Agustus 2020 dalam rangka membahas masalah keamanan regional Jepang-AS. 

Dalam penanganan UFO, AS disebut tertarik untuk bekerja sama dengan Negeri Sakura tersebut untuk isu itu, terutama setelah Pentagon merilis tiga klip video pada April 2002 yang menunjukkan "fenomena udara tak dikenal."

Rekaman tersebut bahkan telah beredar luas di internet. Namun pihak berwenang AS mengkonfirmasi bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi objek dalam klip tersebut.

Saksikan Video Berikut Ini:

Laporan Saksi Kemunculan UFO di Jepang

Ilustrasi alien (iStockphoto)
Ilustrasi alien (iStockphoto)

Hingga saat ini tidak ada kasus personel SDF yang bertemu dengan UFO, Menurut Kementerian Pertahanan Jepang. 

Tetapi di sisi lain, seorang peneliti UFO terkemuka mengatakan bahwa ia terkejut atas klaim tersebut. 

Greg Sullivan, Direktur Japan Center for Extraterrestrial Intelligence (JCETI), menyatakan bahwa Kono dan Kemenhan harus menyadari setidaknya terdapat enam dugaan fenomena pertemuan antara pilot Jepang dan UFO, yang semuanya telah dilaporkan kepada pemerintah.

Tidak tanggung-tanggung, Sullivan juga mengutip sejumlah penampakan UFO sipil di seluruh Jepang.

Sullivan menerangkan kepada DW, "Sebelumnya tidak ada protokol yang berlaku, seperti yang telah dikonfirmasi oleh para saksi pilot yang telah saya ajak bicara, jadi tidak ada cara untuk melaporkan secara resmi insiden semacam ini".

"Laporan sudah diajukan dan pihak berwenang memiliki datanya, tetapi mereka sebelumnya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan itu, jadi saya berharap hal itu akan berubah sekarang," lanjut Sullivan.

Adapun Mamoru Sato, salah satu orang yang telah diwawancarai Sullivan dan bertugas sebagai komandan sayap di Angkatan Pertahanan Udara dan yang mengumpulkan kesaksian dari sejumlah pilot militer lain yang pernah bertemu dengan UFO.

Sullivan mengungkapkan, bahwa "Laporan tersebut disambut dengan ejekan dan pihak berwenang menolak untuk menganggapinya serius".

Laporan tersebut pun termasuk dokumentasi oleh Sato terkait penampakan "piring" terbang dari jarak dekat sebelum pesawat menghilang dengan kecepatan tinggi, dan penampakan serangkaian pesawat yang bergerak dengan kecepatan melebihi kemampuan pesawat konvensional yang dilihat oleh seluruh  skuadron pilot Jepang di darat di pangkalan udara

Sebelumnya, seorang politisi dari Partai Demokrat Liberal, Shigeru Ishiba juga pernah mengajukan permintaan informasi tentang penampakan UFO saat ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan Jepang pada tahun 2007.

Peristiwa Objek Langit tak Dikenal di Jepang Tahun-tahun Sebelumnya

Ilustrasi planet alien Kepler-186f yang diyakini sebagai kembaran Bumi (NASA Ames/SETI Institute/JPL-Caltech)
Ilustrasi planet alien Kepler-186f yang diyakini sebagai kembaran Bumi (NASA Ames/SETI Institute/JPL-Caltech)

Sementara itu, Jepang tampaknya menjadi semacam sarang penampakan UFO.

Seperti dalam peristiwa pada November 2016, contohnya. Di mana penampakan "bola hijau berkedip" dilaporkan muncul di atas langit Kota Niigata dan "10 objek berbentuk bola berwarna putih" beterbangan di langit Osaka pada Juli 2015.

Pada Januari 2014, fenomena lainnya terjadi ketika puluhan orang di Okinawa menyaksikan penampakan "cahaya misterius".

Sedangkan pada September 2009, Miyuki Hatoyama, istri Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama (pada saat itu) menjadi berita utama karena sebuah buku berisikan klaim bahwa ia memiliki pengalaman di luar bumi 20 tahun sebelumnya.

"Saat saya tertidur, saya pikir jiwa saya mengendarai UFO berbentuk segitiga dan pergi ke Venus," tulisnya.Namun suaminya, Yukio, pada saat itu memperingatkan bahwa ia mungkin hanya bermimpi. 

Tidak sedikit dari mereka yang skeptis terhadap keberadaan UFO.

"Ada penjelasan alternatif untuk setidaknya beberapa dari penampakan ini," ungkap Jun Okumura, seorang analis di Institut Meiji untuk Urusan Global, kepada DW.

"Sama seperti beberapa kejahatan yang 'tidak terpecahkan,' beberapa objek terbang 'tidak teridentifikasi' sampai mereka dapat diidentifikasi. Dan kemudian benda-benda tersebut bukan lagi UFO," katanya.

Pengamat UFO Sullivan juga menyebutkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan banyak orang Jepang yang telah melihat UFO dan ingin mengetahui lebih banyak tentang fenomena tersebut.

Diketahui banyak acara "pengamatan langit" di seluruh Jepang untuk orang-orang yang percaya bahwa negara mereka adalah tujuan bagi makhluk cerdas dari luar angkasa.

"Jepang adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana empat lempeng tektonik bertemu dan aktivitas vulkanik tingkat tinggi," imbuh Sullivan, dan mengklaim bahwa aktivitas UFO sering ditemukan di sekitar gunung berapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya