Liputan6.com, Jakarta- Karena lonjakan kasus Virus Corona COVID-19, pemerintah Polandia berencana membuka rumah sakit sementara di stadion nasional di Warsawa.Â
"Pada Sabtu (17Â Oktober), perdana menteri memerintahkan persiapan rumah sakit sementara pertama, yang akan berlokasi di stadion nasional," kata Kepala staf Perdana Menteri, Michal Dworczyk, yang bertanggung jawab atas proyek tersebut, kepada radio Zet.
Saat ini, sistem medis di Polandia juga disebutkan telah melebihi kapasitas.
Advertisement
Dalam beberapa pekan terakhir, Polandia telah mencatat rekor baru dalam kasus harian dan kematian akibat COVID-19, seperti dikutip dari The Straits Times, Senin (19/10/2020).
Selain itu, para dokter di negara tersebut juga melaporkan kekurangan personel, tempat tidur rumah sakit, serta peralatan medis.
Konferensi stadion, yang nantinya dijadikan rumah sakit, akan memiliki tempat tidur untuk 500 pasien COVID-19, serta opsi untuk menambahkan hingga 1.000 tempat tidur lainnya.Â
Selain itu, sejumlah tempat tidur pertama kemungkinan besar akan tersedia pekan ini.
Tidak hanya di Warsawa, Dworczyk mengungkapkan bahwa wilayah lain di Polandia juga sedang mengerjakan pembukaan rumah sakit sementara.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pembatasan untuk Redam COVID-19 di Polandia
Dworczyk menyebutkan, pemerintah Polandia untuk saat ini tidak berencana untuk menutup pemakaman dan menghentikan warga untuk bepergian ke luar kota dan sekitarnya hinga 1 November.
Tanggal tersebut diketahui merupakan hari perayaan All Saints' Day di mana jutaan orang di Polandia mengunjungi area pemakaman keluarga mereka.
Sementara itu, warga juga didesak untuk tetap tinggal di rumah pada awal pekan ini, dan pusat kebugaran serta kolam renang diperintahkan untuk tutup.
Restoran juga dihimbau untuk membatasi jam buka mereka, dan akitivitas belajar di universitas dan sekolah menengah beralih ke pengajaran jarak jauh.
Para ahli mengatakan, lockdown mungkin akan menjadi langkah yang tidak dapat dihindarkan apabila situasi di negara tersebut menjadi kritis meski pemerintah mengatakan sedang mencoba untuk menghindari penguncian total.
Advertisement