Liputan6.com, Jenewa - Infeksi COVID-19 kini merambah ke lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejumlah staf misi tetap sebuah negara dilaporkan positif Virus Corona jenis baru tersebut.
"Sekretariat PBB diinformasikan oleh misi tetap sebuah negara bahwa ada lima kasus positif di kalangan staf mereka pada Senin 26 Oktober," ujar juru bicara PBB tanpa memberikan informasi lebih lanjut seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (28/10/2020).
Baca Juga
Seluruh pertemuan tatap muka di markas besar PBB di New York pada Selasa 27 Oktober ditangguhkan, setelah lima diplomat dari misi PBB sebuah negara diketahui terinfeksi COVID-19, demikian disampaikan seorang juru bicara PBB.
Advertisement
"Kemarin (Senin 26 Oktober), Sekretariat PBB diinformasikan oleh sebuah misi tetap bahwa ada lima kasus positif di kalangan staf mereka. Layanan medis PBB segera memulai pelacakan kontak dengan kerja sama penuh dari misi tetap tersebut. Hingga kini, seluruh pertemuan tatap muka ditangguhkan untuk hari ini," ujar Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam konferensi pers rutin yang digelar pada tengah hari.
Dujarric menolak mengungkapkan nama negara dari misi tersebut. Namun, laporan media sebelumnya mengatakan bahwa lima diplomat yang terinfeksi itu berasal dari Niger, salah satu anggota Dewan Keamanan PBB (beranggotakan 15 negara) yang terakhir melakukan pertemuan tatap muka pada Kamis 22 Oktober.
Para diplomat mengatakan orang-orang yang menghadiri pertemuan pada Kamis lalu sedang menjalani tes COVID-19, dan pertemuan tatap muka tentang Suriah yang rencananya digelar pada Selasa akan dilakukan secara virtual.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Ini:
Kepala Badan Pengungsi PBB Filippo Grandi Positif COVID-19
Sebelumnya, seorang pejabat tinggi badan PBB juga dinyatakan positif COVID-19. Filippo Grandi, pemimpin Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, mengaku kerja dari rumah karena terinfeksi.
Kabar itu Grandi sebar lewat Twitter resminya.
"Saya berdiskusi dengan Komite Eksekutif UNHCR dari rumah sebagaimana saya harus mengisolasi setelah positif COVID-19," ujarnya seperti dikutip Kamis 8 Oktober 2020.
Diplomat PBB asal Italia ini turut mengingatkan agar masyarakat mengikuti protokol-protokol kesehatan COVID-19.
"Sebuah pengingat pentingnya mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker," terang Grandi.
Ia mengumumkan terinfeksi COVID-19 tak lama setelah membuka acara Executive Committee of the High Commissioner's Programme ke-71.
Dalam pidatonya, Grandi bercerita nasib pengungsi di dunia yang terkena dampak COVID-19. Ia berkata para perempuan terkena dampak berat dan berujung pada kekerasan rumah tangga, eksploitasi dan pernikahan paksa.
Ia juga berkata 100 ribu warga Venezuela yang mengungsi ke negara lain kini terpaksa pulang karena negara yang menampung mereka kehabisan sumber daya akibat lockdown.
Advertisement