Liputan6.com, Paris - Prancis mencatat kasus COVID-19 tertinggi di Eropa. Selama berbulan-bulan, angka nomor satu di Eropa dipegang oleh Rusia, namun Eropa kini menghadapi gelombang baru COVID-19.Â
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Minggu (15/11/2020), kasus COVID-19 di Prancis mencapai 1,9 juta. Jumlah korban jiwa mencapai 42.600 orang dan pasien sembuh 139.760 orang.Â
Advertisement
Baca Juga
Prancis kini sedang menjalankan lockdown. Pemerintah berharap sebelum natal situasi bisa kembali terkendali, meski tak menjamin lockdown akan dicabut.
Presiden Emmanuel Macron berkata keputusan lockdown akibat COVID-19 memang ada pro dan kontra, namun ia memutuskan lockdown setelah berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Setelah Prancis, kasus COVID-19 tertinggi di Eropa berada di Rusia dengan 1,88 juta kasus. Di Rusia, ada 32.536 pasien meninggal dan 1,4 juta sembuh.Â
Selanjutnya ada Spanyol dengan 1,4 juta kasus. Pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 40 ribu dan 150 ribu sembuh. Negara Eropa kini mendominasi 10 besar kasus COVID-19 di dunia.Â
Saksikan Video Pilihan Berikut:
10 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi
Berikut 10 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak:Â
1. Amerika Serikat: 10,9 juta
2. India: 8,8 juta
3. Brasil: 5,8 juta
4. Prancis: 1,9 juta
5. Rusia: 1,8 juta
6. Spanyol: 1,4 juta
7. Inggris: 1,34 juta
8. Argentina: 1,3 juta
9. Kolombia: 1,19 juta
10. Italia: 1,14 juta
Advertisement
Jokowi Minta PBB Berperan Memenuhi Akses untuk Obat dan Vaksin Covid-19
Pada kabar lain, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berharap, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berperan memenuhi akses terhadap obat-obatan dan vaksin Covid-19 bagi semua pihak.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-PBB yang digelar secara virtual, Minggu (15/11/2020).Â
Dia pun mencontohkan, PBB dan ASEAN dapat berkolaborasi memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan pandemi baru di masa mendatang.
"Di kawasan Asia Tenggara, belajar dari pandemi ini, kita berusaha bangun sistem dan mekanisme kawasan seperti ASEAN Response Fund for Covid-19, ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies, ASEAN Comprehensive Recovery Framework, ASEAN Framework on Public Health Emergencies, dan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework," kata Jokowi.
Dia pun berharap, PBB mengembalikan kepercayaan terhadap multilateralisme. "PBB harus mengembalikan kepercayaan terhadap multilateralisme. Kepercayaan akan tumbuh jika multilateralisme dapat memenuhi harapan masyarakat dunia khususnya dalam melawan pandemi," ungkap Jokowi.
Menurut dia, dengan pandemi Covid-19 ini, dirinya berkeyakinan, ada pemahaman untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional dan regional. "Kami yakin, perbaikan pada sistem kesehatan nasional dan regional dapat menjadi fondasi yang kuat bagi perbaikan tatanan kesehatan global," jelas Jokowi.
Infografis COVID-19:
Advertisement