Kasus COVID-19 di Prancis Tertinggi di Benua Eropa

Total kasus COVID-19 di Prancis telah melampaui Rusia. Kini, kasus di negara itu adalah yang tertinggi di Eropa.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Nov 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2020, 16:00 WIB
Kasus Kematian Corona di Prancis
Seorang perempuan yang mengenakan masker berjalan-jalan di Istana Trocadero tak jauh dari Menara Eiffel di Paris, 10 Juli 2020. Dengan 25 kematian baru yang dicatat dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian terkait corona COVID-19 di Prancis naik menjadi 30.004 pada Jumat (10/7). (Xinhua/Gao Jing)

Liputan6.com, Paris - Prancis mencatat kasus COVID-19 tertinggi di Eropa. Selama berbulan-bulan, angka nomor satu di Eropa dipegang oleh Rusia, namun Eropa kini menghadapi gelombang baru COVID-19. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Minggu (15/11/2020), kasus COVID-19 di Prancis mencapai 1,9 juta. Jumlah korban jiwa mencapai 42.600 orang dan pasien sembuh 139.760 orang. 

Prancis kini sedang menjalankan lockdown. Pemerintah berharap sebelum natal situasi bisa kembali terkendali, meski tak menjamin lockdown akan dicabut.

Presiden Emmanuel Macron berkata keputusan lockdown akibat COVID-19 memang ada pro dan kontra, namun ia memutuskan lockdown setelah berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Setelah Prancis, kasus COVID-19 tertinggi di Eropa berada di Rusia dengan 1,88 juta kasus. Di Rusia, ada 32.536 pasien meninggal dan 1,4 juta sembuh. 

Selanjutnya ada Spanyol dengan 1,4 juta kasus. Pasien meninggal akibat COVID-19 mencapai 40 ribu dan 150 ribu sembuh. Negara Eropa kini mendominasi 10 besar kasus COVID-19 di dunia. 

Saksikan Video Pilihan Berikut:

10 Negara dengan Kasus COVID-19 Tertinggi

FOTO: Kasus COVID-19 di Italia Tembus Satu Juta
Sejumlah orang yang mengenakan masker berjalan di Roma, Italia, 10 November 2020. Kasus COVID-19 di Italia menembus angka satu juta pada Rabu (11/11), menurut statistik resmi Kementerian Kesehatan Italia. (Xinhua/Cheng Tingting)

Berikut 10 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak: 

1. Amerika Serikat: 10,9 juta

2. India: 8,8 juta

3. Brasil: 5,8 juta

4. Prancis: 1,9 juta

5. Rusia: 1,8 juta

6. Spanyol: 1,4 juta

7. Inggris: 1,34 juta

8. Argentina: 1,3 juta

9. Kolombia: 1,19 juta

10. Italia: 1,14 juta

Jokowi Minta PBB Berperan Memenuhi Akses untuk Obat dan Vaksin Covid-19

Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka MTQ Nasional ke-28. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pada kabar lain, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berharap, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berperan memenuhi akses terhadap obat-obatan dan vaksin Covid-19 bagi semua pihak.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-PBB yang digelar secara virtual, Minggu (15/11/2020). 

Dia pun mencontohkan, PBB dan ASEAN dapat berkolaborasi memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan pandemi baru di masa mendatang.

"Di kawasan Asia Tenggara, belajar dari pandemi ini, kita berusaha bangun sistem dan mekanisme kawasan seperti ASEAN Response Fund for Covid-19, ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies, ASEAN Comprehensive Recovery Framework, ASEAN Framework on Public Health Emergencies, dan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework," kata Jokowi.

Dia pun berharap, PBB mengembalikan kepercayaan terhadap multilateralisme. "PBB harus mengembalikan kepercayaan terhadap multilateralisme. Kepercayaan akan tumbuh jika multilateralisme dapat memenuhi harapan masyarakat dunia khususnya dalam melawan pandemi," ungkap Jokowi.

Menurut dia, dengan pandemi Covid-19 ini, dirinya berkeyakinan, ada pemahaman untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional dan regional. "Kami yakin, perbaikan pada sistem kesehatan nasional dan regional dapat menjadi fondasi yang kuat bagi perbaikan tatanan kesehatan global," jelas Jokowi.

Infografis COVID-19:

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19
Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya