Liputan6.com, Florida - Donald Trump kini telah lengser dari kursi kepresiden AS. Resmi per 20 Januari 2021, saat pelantikan Joe Biden sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat.
Ia tak menghadiri prosesi tersebut, memilih pulang ke resor pribadinya di Mar-a-Lago, Florida.
Sepeninggal dirinya sebagai Orang Nomor Satu di AS, seperti diberitakan CNN menurut penulis buku definitif tentang resor tersebut, Selasa (26/1/2021), banyak anggota Mar-a-Lago, sebuah klub pribadi presiden di Palm Beach, memutuskan pergi. Konon alasannya karena mereka tidak ingin lagi berhubungan dengan mantan presiden Donald Trump,
Advertisement
Laurence Leamer mengatakan bahwa para anggota Mar-a-Lago tidak peduli dengan politik. Kemudian ia juga menyatakan bahwa setelah Trump meninggalkan kantor kepresidenan, banyak mantan anggota yang diam-diam keluar.
Donald Trump pindah ke Palm Beach, Florida, setelah masa jabatan presiden habis pekan lalu. Namun tanpa gelar presiden, para anggota Mar-a-Lago seolah-olah kehilangan arah.
Tidak ada hiburan apapun di properti selama pandemi COVID-19, dan Leamer menambahkan, "Ini tempat yang menyedihkan ... bukan seperti itu sebelumnya."
Saksikan Juga Video Ini:
Mar-a-Lago Diejek Politikus
Ketika Donald Trump menjadi presiden AS, banyak orang yang membayar keanggotaan Mar-a-Lago sebesar 200 ribu dolar atau sekitar 2,8 miliar rupiah, kata Leamer. Dia mengatakan mereka tidak berpikir akan terus membayar harga itu.
Mar-a-Lago telah lama diejek oleh para kritikus sebagai klub yang kaku dan pengap yang diisi dengan memorabilia Trump, namun beberapa di antaranya palsu.
Hotel dan perusahaan perhotelan Trump terpukul sangat keras selama pandemi virus korona, tetapi penjualan di resor Mar-a-Lago meningkat selama tahun lalu, dari 21,4 juta dollar atau sekitar 299 miliar rupiah menjadi 24,2 juta dollar atau sekitar 338 miliar rupiah.
Pada 2019, Trump memindahkan tempat tinggalnya dari Trump Tower di New york ke resor Florida. Namun karena dapat melanggar perjanjian dengan Kota Palm Beach pada tahun 1993, maka timbul pertanyaan apakah Trump akan diizinkan untuk tinggal di sana secara permanen?
"Bahkan di sini, orang tidak menyukainya," kata Leamer, merujuk pada penduduk Palm Beach.
Banyak dari mereka memilih Trump dengan harapan pajak yang lebih rendah dan pasar saham yang berkembang pesat. "Itu hanya ukuran lain tentang bagaimana kekuatannya menurun."
Reporter: Veronica Gita
Advertisement