Iran Masih Tak Patuhi Kesepakatan Nuklir, Joe Biden Tegaskan Tak Bakal Cabut Sanksi AS

Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mencabut sanksi AS terhadap Iran selama negara tersebut tidak mematuhi komitmen kesepakatan nuklirnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Feb 2021, 10:13 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 07:30 WIB
Bendera Iran di luar gedung yang menampung reaktor fasilitas nuklir Bushehr di kota pelabuhan selatan Iran Bushehr pada tahun 2007 AFP / BEHROUZ MEHRI
Bendera Iran di luar gedung yang menampung reaktor fasilitas nuklir Bushehr di kota pelabuhan selatan Iran Bushehr pada tahun 2007 AFP / BEHROUZ MEHRI

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak akan mencabut sanksi terhadap Iran selama republik Islam itu tidak mematuhi komitmen kesepakatan nuklirnya.

Ketika ditanya apakah dia akan menghentikan sanksi untuk meyakinkan Iran agar kembali ke meja perundingan, Biden menawarkan jawaban yang jelas dalam wawancara CBS yang disiarkan pada Minggu 7 Februari: "Tidak."

Wartawan itu kemudian bertanya apakah Iran pertama-tama harus berhenti memperkaya uranium, yang mendapat anggukan tegas dari Biden.

Sebagaimana dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (8/2/2021), kesepakatan penting tahun 2015 telah digantung sejak keputusan Donald Trump untuk menarik diri dari itu pada tahun 2018 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.

Teheran setahun kemudian menangguhkan kepatuhannya dengan sebagian besar komitmen nuklir utama untuk kesepakatan itu.

Pemerintahan Biden telah menyatakan kesediaan untuk kembali ke kesepakatan, tetapi bersikeras bahwa Teheran pertama-tama melanjutkan kepatuhan penuh.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:


Nuklir Iran

Ilustrasi nuklir Iran
Ilustrasi nuklir Iran (AFP)

Pada 4 Januari lalu, Iran mengumumkan telah meningkatkan proses pengayaan uraniumnya hingga kemurnian 20 persen.

Angka tersebut jauh di atas tingkat 3,67 persen yang diizinkan oleh kesepakatan itu, tetapi jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk sebuah bom atom.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya