Teheran - Iran mengecam pembunuhan ilmuwan nuklir top-nya. Selain itu, terkini, juga menyatakan telah menangkap sejumlah orang yang diduga terkait upaya penghilangan nyawa tersebut.
"Beberapa dari mereka yang terlibat dalam pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran akhir bulan lalu telah ditangkap, kata seorang penasihat juru bicara parlemen Iran pada Selasa 8 Desember," menurut laporan kantor berita Iran ISNA seperti dikutip dari DW Indonesia, Kamis (10/12/2020).
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh 27 November lalu. Fakhrizadeh adalah petinggi Garda Recvolusi dan pakar nuklir yang disebut-sebut sebagai "Bapak Program Nuklir Iran".
Advertisement
Tuding Israel sebagai Dalang
Terkait pembunuhan tersebut, pihak iran menuduh Israel sebagai dalang di belakangnya. Di mana menurut Iran dilakukan dengan perangkat teknologi tinggi dan senapan otomatis mandiri.
Sementara Israel seperti biasanya tidak membenarkan atau membantah peristiwa pembunuhan itu.
"Para pelaku pembunuhan ini, beberapa di antaranya telah diidentifikasi dan bahkan ditangkap oleh dinas keamanan, tidak akan lolos dari keadilan," kata Hossein Amir-Abdollahian kepada ISNA, yang dikutip oleh Al Alam TV, televisi berbahasa Arab Iran.
Amir-Abdollahian mengatakan bahwa upaya pembunuhan tersebut diyakini mendapat bantuan dari negara lainnya. "Apakah Zionis (Israel) mampu melakukan ini sendiri dan tanpa kerja sama, misalnya, dengan dinas (intelijen) Amerika atau dinas lain? Mereka pasti tidak bisa melakukannya tanpa itu," imbuhnya.
Saksikan Juga Video Ini:
Iran Kontradiktif tentang Pembunuhan Fakhrizadeh
Iran selama ini memberikan rincian kontradiktif tentang kematian Mohsen Fakhrizadeh, dalam penyergapan pada 27 November siang di mobilnya di jalan raya dekat ibu kota Teheran.
Seorang komandan senior Garda Revolusi Iran mengatakan, pembunuhan itu dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan senapan mesin yang dilengkapi dengan "sistem pintar yang dikendalikan dari satelit."
Namun, para saksi mata sebelumnya mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa sebuah truk meledak, sebelum sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah Mohsen Fakhrizadeh yang keluar dari mobil anti-pelurunya untuk melihat apa yang terjadi. Jenderal Garda Revolusi itu kemudian dilarikan ke rumah sakit namun meninggal dalam perjalanan karena luka-luka tembaknya.
Para pengamat menilai, aksi pembunuhan dekat ibu kota Iran itu mengungkap celah keamanan pasukan keamanan dan intelijen Iran, yang mungkin telah disusupi dari luar, karena Mohsen Fakhrizadeh adalah tokoh yang sebenarnya mendapat penjagaan paling ketat di Iran.
Advertisement