Iran Tuding Israel Pakai Teknologi Jarak Jauh untuk Bunuh Ilmuwan Nuklir

Ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, tewas dibunuh. Iran menduga dalangnya adalah Israel.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Des 2020, 10:59 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 10:59 WIB
Menteri Pertahanan Iran, Jendral Gen. Amir Hatami, bicara di pemakaman ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh.
Menteri Pertahanan Iran, Jendral Gen. Amir Hatami, bicara di pemakaman ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh. Dok: Kementerian Pertahanan Iran

Liputan6.com, Tehran - Pejabat tinggi Iran memberikan versi terbaru mengenai pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, yakni Mohsen Fakhrizadeh. Israel dituding menggunakan alat elektronik jarak jauh dalam melakukan eksekusi.

Komentar itu diberikan oleh Ali Shamkhani, sekretaris Supreme National Security Council di Iran.

"Sayangnya, operasi (Iran) sangatlah rumit dan dilakukan menggunakan alat-alat elektronik," ujar Shamkhani seperti dilansir AP News, Selasa (1/12/2020).

"Tidak ada individu yang hadir di TKP," ujarnya.

Sebelumnya, Iran berkata pembunuhan Fakhrizadeh terjadi akibat tembakan. Sebelum penembakan, ada truk yang meledak. Saluran TV Iran juga sempat mewawancara seseorang yang melihat penembak.

Televisi nasional Iran, Press TV, juga melaporkan pada Senin 30 November bahwa mereka menemukan sebuah senjata dengan logo dan spesifikasi dari industri militer Israel.

Sementara, saluran TV lain yaitu Al-Alam mengklaim senjata yang digunakan untuk pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh dikendalikan via satelit. Klaim itu juga dibuat kantor berita Fars.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Klaim yang Belum Pasti

Ilustrasi bendera Iran
Ilustrasi (iStock)

Senjata yang digunakan satelit bukanlah hal baru. Contohnya adalah drone jarak jauh yang mengandalkan koneksi satelit untuk kontrol. Senjata seperti turret juga bisa dikendalikan dari jauh.

Israel diketahui menggunakan sistem seperti itu di perbatasan Jalur Gaza.

Namun, versi satelit itu berbeda dari versi truk meledak saat pembunuhan Fakhrizadeh. Muncul pertanyaan apakah truk itu diledakan untuk menghancurkan machine gun yang dikendalikan satelit di dalam kendaraan. Pemerintah Iran masih tidak membahas hal itu.

Ali Shamkhani juga menyalahkan kelompok Mujahedin-e-Khalq (MEK) yang dituduh berperan dalam kejadian ini. Pihak MEK berkata komentar Shamkhani adalah kebohongan.


Pemakaman Fakhrizadeh

Pemakaman ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh.
Pemakaman ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh. Dok: Kementerian Pertahanan Iran

Pemakaman Fakhrizadeh dilakukan di luar ruangan. Menteri Pertahanan Iran Jenderal Amir Hatami dan pejabat militer lain ikut datang. Para hadirin terpantau memakai masker.

Ia berkata kematian Fakhrizadeh membuat rakyat Iran lebih bersatu.

"Untuk melanjutkan jalanmu, kita akan melanjutkan dengan lebih cepat dan lebih kuat," ujarnya.

Hatami juga mengkritik negara-negara yang belum mengecam kematian Fakhrizadeh. Sejauh ini, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah memberikan kecaman.

Sementara, Kementerian Luar Negeri Israel meminta diplomatnya di seluruh dunia untuk siaga penuh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya