Anggota Parlemen Selandia Baru Diusir dari Sidang karena Tolak Pakai Dasi

Anggota Parlemen Selandia Baru yang memimpin Partai Maori diusir karena tak pakai dasi.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Feb 2021, 14:18 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi Dasi
Ilustrasi dasi. (Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay)

Liputan6.com, Wellington - Pemimpin Partai Maori, Rawiri Waititi di parlemen Selandia Baru diusir karena tidak memakai dasi. Aturan menyebut anggota parlemen hanya boleh bertanya saat debat jika memakai dasi.

Waititi menolak aturan itu dan mengaitkan dasi dengan kolonialisme. Sebagai gantinya, ia memakai gantungan batu hijau.

BBC melaporkan, Rabu (10/2/2021), Waititi tetap nekat bertanya pada sesi debat parlemen. Ketua parlemen Trevor Mallard dua kali mencegah Waititi bertanya.

Setelah dua kali disetop, Mallard akhirnya mengusir Waititi. Ketika diantar keluar, Waititi bersikeras ia menggunakan baju bisnis ala Maori.

"Ini bukan tentang dasi, ini tentang identitas budaya saya," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mayoritas Dukung Aturan Dasi

Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)
Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)

Ketua Parlemen Trevor Mallard berkata setuju untuk melonggarkan aturan terkait dasi. Akan tetapi, ia berkata mayoritas anggota mendukung aturan berdasi.

Ini bukan pertama kalinya cekcok masalah dasi terjadi di Selandia Baru. Tahun lalu, Waititi juga sempat diingatkan terkait aturan dasi.

Perdana Menteri Jacinda Ardern berkata ia tak keberatan bila ada orang yang tak memakai dasi, tetapi ia menyebut ada hal-hal lain yang perlu difokuskan.

"Saya tidak berpikir warga Selandia Baru peduli tentang dasi," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya