Partai Komunis China Luncurkan Logo Peringatan Ultah ke-100 Tahun

Partai Komunis China akan berulang tahun ke-100 pada Juli 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Mar 2021, 07:03 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 07:03 WIB
Partai Komunis China luncurkan logo untuk hari jadi ke-100 di Juli 2021.
Partai Komunis China luncurkan logo untuk hari jadi ke-100 di Juli 2021. Dok: Xinhua via CGTN

Liputan6.com, Beijing - Partai Komunis China (PKC) merilis logo terbaru untuk menyambut ulang tahun mereka ke-100. PKC adalah satu-satunya partai di China. 

Logo itu dirilis oleh Departemen Penerbitan dari PKC. Dijelaskan bahwa logo itu hanya dipakai khusus untuk undangan, dokumen, dan berbagai acara yang terkait perayaan saja.

"Serangkaian acara akan digelar untuk merayakan seabad PKC tahun ini," tulis media pemerintah China, CGTN, Kamis (25/3/2021). 

Partai Komunis China berdiri pada 23 Juli 1921 di Shanghai. Pemimpin pertamanya adalah tokoh pergerakan Chen Duxiu yang juga merupakan co-founder partai.

Partai ini meraih kekuasaan di China setelah berhasil mengalahkan nasionalis dari Partai Kuomintang yang dipimpin Chiang Kai-shek pada 1949. Sejak saat itu, China menganut aliran politik komunisme.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Komunis atau Kapitalis?

Pertunjukan Cahaya Ratusan Drone Terangi Langit Shenzhen
Foto yang diabadikan pada 26 Agustus 2020 ini menampilkan pertunjukan cahaya yang digelar di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China. Pertunjukan cahaya tersebut digelar dalam rangka memperingati 40 tahun pembentukan Zona Ekonomi Khusus Shenzhen. (Xinhua/Mao Siqian)

Mao Zedong memimpin partai ini dari 1949 hingga kematiannya di 1976. Ia mengikuti prinsip Leninisme, menjunjung ekonomi sosialis, serta sangat anti-kapitalisme.

Kebijakan ekonomi Mao gagal membangkitkan China. Kegagalan besar terjadi pada kebijakan Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Budaya. Kelaparan parah terjadi dan berjuta-juta orang meninggal akibat dua program itu. 

Setelah Mao wafat, Deng Xiaoping melakukan modernisasi ekonomi negaranya. Pendekatan ekonomi Deng Xiaoping sangat berbeda dari Mao. 

Pada buku Wealth and Power, akademisi John Delury dan Orvile Schelle menjelaskan bahwa Deng Xiaoping lebih terbuka pada kapitalisme ala barat dan investasi asing. 

Deng juga sosok yang dulu menjadikan Shenzhen sebagai zona ekonomi khusus. Modernisasi ekonomi China dilanjutkan oleh ekonom Zhu Rongji yang menjadi perdana menteri.

Kini, ekonomi China adalah yang terbesar di Asia. Para kapitalis China pun sering muncul di daftar orang terkaya di dunia.

Meski ekonomi China sudah berubah, sistem politik China tetap satu partai dan tidak mengikuti demokrasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya