Menlu Prancis Panggil Kedubes China yang Hina Akademisi

Menlu Prancis tegur Dubes China yang menyerang akademisi karena masalah Taiwan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Mar 2021, 16:58 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Liputan6.com, Paris - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Jean-Yves Le Drian, menegur Kedutaan Besar China di Prancis karena menghina akademisi. Akun Twitter Kedubes China menghina dengan ucapan petite frappe (berandal kecil).

Ucapan itu diarahkan kepada akademisi hubungan internasional Antoine Bodaz yang memiliki spesialisasi di Asia Timur. Bodaz mendukung kunjungan resmi senator Prancis ke Taiwan. Kunjungan itu ditentang keras oleh China sehingga berujung pada hinaan.

Menlu Le Drian menyampaikan tegurannya melalui Twitter. Ia menegaskan retorika China tidak bisa diterima.

"Dalam hubungan kami dengan China, tidak ada tempat untuk penghinaan dan usaha intimidasi terhadap pejabat terpilih Republik dan peneliti. Kami membela mereka yang mewujudkan kebebasan berpendapat dan demokrasi. Selalu dan dimanapun," ujar Menlu La Drian pada Rabu, 23 Maret 2021.

Le Drian lantas meminta agar Duta Besar China Liu Shuye dipanggil untuk diingatkan terkait hal tersebut. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Diplomasi Pendekar Serigala

Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road
Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road

Sejak pandemi COVID-19 tahun lalu, muncul istilah "pendekar serigala" pada gaya diplomasi China. Hal itu mengacu pada pernyataan diplomat yang lebih keras. 

Salah satu yang terkenal adalah Zhao Lijian, juru bicara Kemlu China yang pernah menyebar rumor bahwa COVID-19 disebar oleh tentara AS. Twitter melabel ucapan Zhao karena dianggap menyesatkan.

Kedubes China di Prancis juga sempat membahas tentang istilah "pendekar serigala". Mereka berdalih hal itu ada karena ada "hyena gila" yang kerap menyerang China. 

"Sebagian melabel sikap kita sebagai 'pendekar serigala'. Jika memang ada 'pendekar serigala' itu karena ada terlalu banyak 'hyena gila', termasuk yang tampil sebagai peneliti dan media dan menyerang China dengan ganas," tulis akun Kedubes China.

Sementara, peneliti Antoine Bondaz yang dihina China kini menulis kata "preman kecil" dan "hyena gila" di bio Twitter miliknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya