Update 25 Maret 2021: 124 Juta Kasus COVID-19 di Dunia, AS Tembus 30 Juta

Update kasus COVID-19: 124 juta kasus di seluruh dunia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Mar 2021, 10:31 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 10:31 WIB
FOTO: Keindahan Supermoon Terakhir di Tahun 2020
Bulan purnama terlihat di belakang Patung Liberty, New York City, Amerika Serikat, Kamis (7/5/2020). Fenomena supermoon atau di belahan Bumi lain disebut flower moon ini merupakan yang terakhir di tahun 2020. (Johannes EISELE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 tampak kembali naik di dunia. Per Kamis (25/3/2021), ada total 124,6 juta kasus positif di dunia.

Di Amerika Serikat, total kasus positif sudah mencapai 30 juta kasus. Angka itu merupakan 7,8 persen dari 384,6 juta tes yang dilakukan di negara tersebut.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, berikut lima negara dengan total kasus COVID-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 30 juta kasus

2. Brasil: 12,2 juta

3. India: 11,7 juta

4. Rusia: 4,4 juta

5. Prancis: 4,3 juta kasus

Terkait jumlah kematian, 2,7 juta orang di seluruh dunia meningga akibat COVID-19.

Kasus di Jerman saat ini 2,7 juta kasus. Pemerintah negara itu tadinya ingin menerapkan lockdown ketat saat liburan Paskah 2021, namun dibatalkan karena kurang persiapan.

Israel yang juara dalam vaksinasi COVID-19 mencatat 830 ribu kasus. Sementara, kasus di China ada 101 ribu kasus.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Varian Baru COVID-19 Double Mutant Ditemukan di India

FOTO: Infeksi COVID-19 di India Tembus 1 Juta Kasus
Para pengendara sepeda motor mengenakan masker saat melintas di Hyderabad, India, Jumat (17/7/20200. India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Mahesh Kumar A.)

Varian baru Virus Corona COVID-19 'Double Mutant' telah terdeteksi dari sejumlah sampel yang dikumpulkan di India.

Dilansir BBC News, Kamis (25/3/2021) pejabat India kini sedang memeriksa apakah varian, di mana dua mutasi muncul bersamaan pada virus yang sama, mungkin lebih menular atau kurang terpengaruh oleh vaksin. 

Sekitar 10.787 sampel dari 18 negara bagian India juga menunjukkan 771 kasus varian yang diketahui - 736 dari Inggris, 34 dari Afrika Selatan dan satu Brasil.

Namun, para pejabat mengatakan bahwa varian COVID-19 tersebut tidak terkait dengan lonjakan kasus yang terjadi di India.

Pada Rabu (24/3), India melaporkan 47.262 kasus dan 275 kematian baru akibat Virus Corona COVID-19 - kenaikan harian paling tajam tahun ini.

Konsorsium SARS-CoV-2 India pada Genomik (INSACOG), sekelompok 10 laboratorium nasional di bawah Kementerian Kesehatan India, melakukan pengurutan genom pada sampel terbaru.

Pengurutan genom adalah proses pengujian untuk memetakan seluruh kode genetik suatu organisme - dalam hal ini, virus.

Kode genetik virus bekerja seperti instruksi manualnya.

Mutasi pada virus adalah hal yang umum, namun kebanyakan tidak signifikan dan tidak menyebabkan perubahan apa pun pada kemampuannya untuk menularkan atau menyebabkan infeksi serius.

Tetapi beberapa mutasi, seperti yang muncul di Inggris maupun Afrika Selatan, dapat membuat virus lebih menular dan dalam beberapa kasus bahkan lebih mematikan.

Infografis Vaksinasi COVID-19:

Infografis 4 Skema Layanan Vaksinasi COVID-19 Tahap 2. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Skema Layanan Vaksinasi COVID-19 Tahap 2. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya