Hadapi Pengaruh China, PM Yoshihide Suga Temui Joe Biden di AS

Joe Biden bertemu PM Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Apr 2021, 17:11 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2021, 13:00 WIB
Pertemuan Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih.
Pertemuan Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih. Dok: Twitter @POTUS

Liputan6.com, Washington, DC - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih pada Jumat (16/4) waktu setempat. Mereka membahas kawasan Indo-Pasifik serta menghadapi China

Presiden Joe Biden memanggil PM Suga dengan panggilan akrab, "Yoshi."

Presiden Joe Biden berkata Jepang dan AS berkomitmen kuat untuk memperkuat aliansi serta keamanan bersama. Biden turut menyampaikan komitmen dalam melawan tantangan dari China.

"Kami berkomitmen untuk bekerja sama untuk menghadapi tantangan terkait China, dan isu-isu Laut China Timur, Laut China Selatan, dan Korea Utara, untuk memastikan masa depan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Presiden Biden dalam konferensi pers di Gedung Putih, dikutip Sabtu (17/4/2021).

Biden yakin sistem demokrasi bakal tetap unggul di abad ke-21.

PM Suga turut mendukung aliansi ini serta dalam menghadapi pengaruh China. Ia berkata siap merangkul negara-negara lain di kawasan.

"Kami sepakat bahwa walau Jepang dan AS akan memimpin untuk mempromosikan usaha konkrit, kita juga akan bekerja sama dengan negara-negara dan wilayah-wilayah lain, termasuk ASEAN, Australia, dan India," ujar PM Suga.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Isu Rasisme di AS

AS Setop Perjalanan dari Eropa
Foto 11 Maret 2020, Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump pada Rabu (11/3) mengatakan negaranya akan menangguhkan semua perjalanan dari negara-negara Eropa, kecuali Inggris, selama 30 hari dalam upaya memerangi virus corona Covid-19. (Xinhua/Liu Jie)

PM Suga berkata dirinya dan Joe Biden menolak sikap agresif dan intimidasi dalam isu kawasan Indo-Pasifik. 

Ia pun membuka pintu dialog dengan China terkait isu-isu kawasan demi menjaga stabilitas internasional sembari memegang tegas nilai-nilai universal.

Selain membahas pengaruh China, PM Suga menyentuh isu rasisme terhadap warga Asia di Amerika Serikat. Serangan fisik sedang meningkat pada beberapa waktu terakhir, dan banyak korbannya adalah perempuan dan lansia. 

"Diskriminasi berdasarkan ras tak boleh diizinkan di masyarakat manapun," ujar PM Suga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya