Liputan6.com, Taichung - Seorang pelatih judo di Taichung ditahan pada Sabtu (24/4) malam atas tuduhan kelalaian yang menyebabkan cedera parah setelah salah satu siswanya - seorang anak laki-laki berusia 7 tahun - mengalami koma setelah dibanting ke lantai lebih dari 20 kali selama kelas judo di awal minggu.
Jaksa Taichung menanyai pelatih judo untuk kedua kalinya pada hari Sabtu dan permintaan mereka agar dia ditahan dan ditempatkan di incommunicado dikabulkan oleh pengadilan distrik pada hari itu juga.
Baca Juga
Menurut laporan Focus Taiwan, ayah bocah lelaki itu, yang bermarga Huang, mengadakan konferensi pers pada hari Jumat (23/4), di mana dia mengatakan anaknya, seorang siswa kelas satu Sekolah Dasar Nanyang di Distrik Fengyuan, berada di kelas judo keduanya ketika insiden itu terjadi.
Advertisement
Selama pelajaran, pelatih, yang bermarga Ho, dan seorang siswa yang lebih tua diduga melempar Huang ke tanah lebih dari 20 kali saat mereka bergiliran "memperagakan" lemparan judo.
Setelah dilempar beberapa kali, bocah itu memohon kepada Ho untuk berhenti dan mengeluh bahwa kaki dan kepalanya sakit, tetapi pelatih memerintahkannya untuk berdiri dan dilempar lagi, menurut sang ayah.
Ketika putranya gagal bangun, Huang mengatakan pelatih menyeretnya berdiri dan melemparkannya tujuh kali lagi sampai dia benar-benar tidak responsif dan dilarikan ke rumah sakit.
Saksikan Video Berikut Ini:
Diketahui Menderita Cedera Otak dan Koma
Bocah itu ditemukan menderita cedera otak yang parah dan mengalami koma yang dalam setelah operasi di Rumah Sakit Fengyuan, dengan kondisinya tidak stabil karena pendarahan intrakranial yang parah.
Chang Cheng-yi, wakil pengawas rumah sakit, mengatakan Huang tetap berada di unit perawatan intensif untuk bantuan hidup, tetapi bahkan jika dia bertahan dapat tetap dalam keadaan vegetatif.
Sementara itu, Federasi Judo Tionghoa Taipei (CTJF) mengungkapkan dalam postingan Facebooknya pada Sabtu bahwa Ho tidak memiliki izin kepelatihan yang dikeluarkan oleh KKP.
Ho pertama kali diinterogasi oleh Kantor Kejaksaan Distrik Taichung pada hari Jumat. Namun, dia bersikeras bahwa lemparan itu hanya bagian dari pelatihan normal, dan jaksa penuntut membiarkan dia pulang.
Setelah jaksa menanyai Ho lagi dan saksi lainnya pada hari Sabtu, mereka mengeluarkan permintaan pengadilan untuk menahan Ho incommunicado karena mereka mencurigai Ho bisa melakukan pelanggaran dengan lalai menyebabkan cedera serius dan dia mungkin berkolusi dengan kaki tangan atau saksi.
Permintaan itu dikabulkan Sabtu malam.
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement